PEMALANG ( MDN ) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemalang meminta kepada masyarakat agar tidak panik terkait stok gas melon atau gas elpiji 3 kg saat ini. Lantaran pendistribusian dari pertamina ke agen agen berjalan lancar bahkan mendapatkan tambahan 25,3 persen dari jatah normal tiap harinya.
Perihal tersebut diucapkan Kabag Perekonomian Setda Pemalang, Agung, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (18/4/2024). Penambahan tersebut merupakan upaya Pemkab Pemalang melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang terdiri diantaranya Diskoperindag dan Bagian perekonomian bersinergi untuk mengatasi masalah ketersediaan gas melon tersebut.
“Kami melakukan koordonasi sebagai tim TPID yang melibatkan Kejaksaan, Kepolisian, Diskoperindag, bahkan Pertamina sendiri ikut bersama melakukan monev (monitoring dan evaluasi) bahkan boleh dikatakan sidak,” ucap Agung.
“Setelah melakukan monev kami berkesimpulan hal kelangkaan itu hanya karena kepanikan masyarakat (panik buying). Kepanikan masyarakat barangkali gas tidak tersalur,” tambahnya.
Berdasarkan hasil monev yang dilakukan, menurut Agung, harga tertinggi ada di pengecer bukan di tingkat pangkalan.
Mengatasi kelangkaan yang saat ini terjadi, Pemkab Pemalang berkordinasi dengan Pertamina meminta penambahan alokasi bukan kuota.
“Artinya alokasi yang harusnya dikasih di bulan Agustus kami geser di bulan April. Kalau nambah kuota kita harus meminta langsung ke Migas, karena pertamina hanya sebagai operator makanya hanya bisa menambah alokasi saja,” ujarnya.
Kelangkaan gas melon dikatakan Agung, karena panik buying penyebabnya, lalu adanya indikasi oknum masyarakat yang membeli di lebih dari satu tempat.
“Kedepan pihak Pertamina melalui migas akan membuat suatu regulasi yang bisa mengatasi kelangkaan gas melon 3 kg. Artinya kalau masyarakat sudah beli di satu tempat ya sudah teregister disitu, jadi teregister, termonitor belinya berapa,” terangnya.
Melalui sistem regulasi yang akan di bangun tersebut, nantinya masyarakat dapat membeli gas elpiji 3 kg itu maksimal 9 tabung dalam sebulan.
“Ini masih berproses bukan wacana lagi. Pendataan sebenarnya sampai 31 Desember 2023, tapi sampai sekarang banyak masyarakat yang belum daftar akhirnya ditambah lagi waktunya dan akan di tutup bulan Mei,” kata Agung.
Pemkab Pemalang mengimbau kepada masyarakat agar segera mendaftarkan atau registrasi indentitas diri ke pangkalan gas elpiji sehingga nanti pada saat membutuhkan akan menjadi lebih mudah.
“Dan akan memudahkan kami (pemerintah) juga dalam mengantisipasi terjadinya kelangkaan gas,” jelasnya.
“Kami berharap kepada masyarakat beli gas melon 3 kg secukupnya, jangan khawatir, kami (pemerintah) bersinergi dengan pertamina akan mendistribusikan sesuai kebutuhan masyarakat jadi jangan panik artinya akan tetap tersalurkan kebutuhan masyarakat,”pungkasnya. [SIS]