Ragam  

Djalabi Manyar Sabrangan Gelar Khitanan Umum ke-59, Wujud Tradisi dan Kepedulian Sosial

admin
Djamaah sholawat nabi

Djamaah sholawat nabi 2 SURABAYA – MDN | Djamaah Sholawat Nabi (Djalabi) Manyar Sabrangan kembali menggelar kegiatan khitanan umum yang telah menjadi tradisi tahunan sejak 1967. Pada Minggu (3/8/2025), sebanyak 34 anak dari berbagai daerah, termasuk luar kota seperti Bangkalan, Madura, mengikuti khitanan massal ke-59 yang berlangsung di Musholla Al-Fatah, Jl. Manyar Sabrangan No. 80, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya.

Acara dimulai sejak pukul 06.00 WIB dan berlangsung hingga siang hari. Kegiatan ini turut dihadiri oleh jajaran pejabat setempat, di antaranya Camat Mulyorejo, Danramil Sukolilo, Kapolsek Mulyorejo, Lurah Manyar Sabrangan, Ketua LPMK, Babinsa, Bhabinkamtibmas, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta para ketua RW dan ta’mir musholla dari wilayah RW 01, 02, dan 03.

Ketua panitia, H. Fatah, menyampaikan bahwa khitanan umum ini merupakan bagian dari warisan spiritual dan sosial yang telah dirintis oleh para ulama khos Surabaya, seperti KH. Muhajir Sidosermo dan Gus Ud Pager Wojo Sidoarjo.

“Kegiatan ini sudah berjalan sejak berdirinya Djalabi tahun 1967. Alhamdulillah, sampai sekarang masih terlaksana rutin setiap tahun oleh para kader,” ujar H. Fatah kepada MDN.

Ia menambahkan bahwa tahun depan, bertepatan dengan peringatan ke-60 tahun Djalabi, panitia berencana menggelar acara yang lebih meriah, termasuk pengajian malam sebagai rangkaian kegiatan.

Djamaah sholawat nabi 3Sebagai bentuk apresiasi dan dukungan, panitia memberikan doorprize berupa empat unit sepeda melalui undian nomor pendaftaran. Selain itu, setiap peserta khitan menerima uang saku, perlengkapan sekolah, sarung, dan kopiyah. Tim media yang diketuai oleh dr. Yulianto turut membantu kelancaran acara, termasuk menyediakan armada untuk mengantar peserta pulang ke rumah masing-masing, baik yang berasal dari dalam kota maupun luar kota.

Khitan merupakan bagian dari ajaran Islam yang diturunkan kepada Nabi Ibrahim Alaihisallam sebagai bentuk pelaksanaan “kalimat” — perintah dan larangan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dalam Al-Qur’an, surat Al-Baqarah menyebutkan bahwa Nabi Ibrahim diuji dengan beberapa perintah, yang dijalankan secara sempurna sehingga beliau dijadikan sebagai panutan umat.

Kegiatan khitanan massal ini tidak hanya menjadi bentuk pelestarian nilai-nilai keagamaan, tetapi juga wujud nyata kepedulian sosial terhadap masyarakat, khususnya bagi keluarga yang membutuhkan bantuan dalam pelaksanaan khitan anak-anak mereka. [J2]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *