Plt. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Provinsi Sumatera Barat, Indra Suryani mengatakan, "Bantuan diberikan untuk 13 Kecamatan. Ternak bantuan diberikan oleh pemerintah di asuransikan pada Asuransi Usaha Hewan Ternak Sapi Kerbau (AUTSK)."
"Kelompok tani fokus pemeliharaan dan perawatan ternak, ternak bantuan telah dijamin oleh AUTSK. Resiko yang ditanggung polis sapi/kerbau harga Rp10 Juta. Jangka waktu asuransi 1 Tahun. Pembiayaan asuransi yang ditanggung pemerintah 80 persen (Rp160 ribu), kemudian swadaya petani 20 persen (Rp40 ribu) setiap tahun," ujar Indra Surya saat dihubungi melalui telepon seluler.
Kemudian Kadis menambahkan, "Usaha peternakan memiliki berbagai resiko yang harus dihadapi peternak, diantaranya kematian karena kecelakaan, penyakit dan bencana alam. Ternak di asuransikan menjadi aman dari resiko, peternak terhindar dari kerugian selama pemeliharaan."
Ketua Kelompok Tani Beringin Sakti Labuah Gunuang, Warlis mengatakan, "Peternak mendapatkan pengawasan dan pengarahan secara berkala langsung dari dinas peternakan. Seluruh hewan ternak dirawat secara berkelompok di satu tempat (kandang komunal) dan telah mendapatkan persetujuan pemerintah. Hewan ternak tidak boleh dirawat mandiri bertujuan memudahkan pengawasan."
"Semestinya peternak bersama pendamping di lapangan berkomunikasi aktif untuk menjadi peternak unggul dan berdaya. Melahirkan hasil ternak unggul dan berkualitas. Hewan ternak telah di asuransikan demi ketenangan dan kenyamanan beternak. Ternak yang tidak dapat produktif digantikan ternak baru, "tambah Warlis.
Salah satu Peternak Risma mengungkapkan, "Saya merasa beruntung mendapatkan bantuan ternak, pembinaan langsung tentang teknis pemeliharaan dari pemerintah. Sebelumnya, memahami pemeliharaan cukup memberikan rumput. Ternyata harus melengkapi pakan dan mineral ternak agar tumbuh subur, gemuk dan produktif."
Karena itu, agar peternak melahirkan sumber usaha bernilai ekonomis, mandiri dan punya daya saing. Supaya dapat menarik minat peternak lain, semakin termotivasi beternak. (Riko)
Jurnalis : Riko Trayanto