R RUANG OPINI

Bahaya Asap Rokok Pada Lingkungan Sekitar


oleh:
Valdio Febrilian
Teknik Industri

Universitas Muhammadiyah Malang
This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.


MALANG (MDN) - Individu sudah lama mempergunakan tembakau, namun pengaruh negative konsumsi rokok mulai dirasakan sekarang. Warga sudah percaya tembakau tidak berdampak pada kesehatan serta perokok sudah kecanduan dan menenangkan. Banyaknya pengguna rokok, asap rokok serta perokok sudah jadi permasalahan nasional bahkan internasional, didukung dengan industri rokok yang menyebar di Indonesia langsung ataupun tidak. (Rahmah, 2015).
Merokok yaitu kebiasaan yang bisa merusak kesehatan. Berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lingkungan asap rokok yaitu menyebabkan beragam penyakit, perokok aktif ataupun pasif, hubungan antara merokok dengan beragam macampenyakit misalnya kanker paru, penyakit kardiovaskuler, risiko neoplasma larynx, esophagus, serta yang sudah diteliti. sehingga bergantungnya rokok tidak bisa dihingkan dengan mudah (Aziizah et al., 2019).
            Perilaku merokok ketika dirumah disebut juga adap tangan ketiga, sebab asap memenuhi ruang tutup dari perokok. Paparan rokok mengakibatkan lebih dari 1,2 juta kematian dini serta penyakit kardiovaskular.dan penyakit pernapasan sering terjadi pada balita serta anak-anak. Lokasi prioritas anak kecil bisa terpaapr asap rokok yaitu rumah. Sehingga rumah bisa jadi lokasi beresiko tinggi pada paapran asap rokok yang bisa timbul beragam penyakit (Meirina Anwar et al., 2021)
 
  1. Rasa Ingin
Rasa ingin tahu senantiasa akan memotivasi seseorang untuk terus mencari dan mengetahui tentang sesuatu hal yang baru dan upaya meningkatkan kepuasan dalam dirinya. Berdasarkan hasil penelitian dimana para partisipan mengatakan bahwa alasan mereka mencoba merokok pertama kali karena penasaran dengan rasa rokok, beberapa partisipan mengatakan bahwa awal mencoba rokok terasa pahit tapi setelah dicoba beberapa kali, mereka mulai merasakan rasa yang berbeda dari rokok seperti manis, pedas dan kelat (Lianzi, 2014)
 
  1. Kandungan Rokok
            Rokok mengandung timbal (Pb), sebab terbawa dari asap rokok dan bisa terhirup pada perokok aktif ataupun pasif. Sehingga berakibat diabsorbsi pada tubuh diikatsel darah merah berikutnya Pb mendistribusikan ke darah, cairan ekstraseluler, serta beebrapa lokasi deposit. Lokasi deposit Pb pada jaringan lunak. Menimbulkan akumulasi pada skeleton memperkirakan sekitar 90% total semua. Tulang fungsinya lokasi mengumpulkan Pb sebab sifat ion Pb2+ mirip dengan Ca2+. Ion timbul 9Pb2+) kumpulnya skeleton mungkin bisa meremobilisasi bagian tumuh lain sesudah absorbiawal, khususnya janin ketika hamil. Timbal memiliki beragam efek pada sel. Timbal terikat pada enzim, bisa diubah dan dihilangkan efek enzim. Timbul dihambat enzim asamo-aminolevulinat dehidrase tidak bisa diubah porfobilinogen mengakibatkan besi tidak bisa dimasuki siklus protoporfirin, jadi meningkat dan membentuk heme turun, maka bisa disebabkan anemia (Hanum & Wibowo, 2016)
 
  1. Tempat Rokok
            Lokasi rokok mencerminkan pola perilaku perokok. Menurut lokasi individu penghisap digolongkan 3 perilaku merokok :
  1. Merokok di lokasi publk
  1. Golongan homogen secara berkelompok menikatinya, biasanya mereka masih menghargai orang sekitar, sebab mereka ditempat smoking area.
  2. Golongan heterogen yaitu merokok disekitar orang lain yang tidak merokok, anak kecil, serta orang jompo, dan sebagainya
  1. Merokok di lokasi yang sifatnya private
  1. Kantor ataupun tempat tidur, perokok memilih lokasi misalnya tempat perokok yang golongan manusia yang kurang menjaga kebersihan diri, merasa gelisah
  2. Toilet, perokok jenis ini bisa disebut individu yang suka berimajinasi (Sari et al., 2015)
 
  1. Paparan Asap Rokok Lingkungan
Perokok aktif atapun yang terkena asap rokok memiliki resiko menderita beragam penyakit. Asap rokok mengakibatkan 3 juta kematian penyebab penyakit kardivaskuler setiap harinya. Wanita yang terpapar asap rokok ketika hamil mengakibatkan keguguran, kematian janin, lahir mati, bayi lahir premature, seta bertat badan bayi kurang. Waita terpapar asap rokok resiko 3 kali terkena kanker paru dibandingkan yang tidak terkena. Kandungan asap rokok sifatnya karsinogenik, maka menyebabkan kanker, misalnya kanker paru, seviks, serta payudara (Mardhotilla, 2020)
 

      Kandungan rokok yaitu timbal (Pb) bisa terbawa asap rokok serta terhirup oleh perokok aktif ataupun pasif. Lokasi penghisap digolongkan tipe perilaku merokok yaitu merokok lokasi umum, lokasi yang sifatnya private. Perokok aktif ataupun orang yang terkena asap rokok memiliki resiko menderita beragam penyakit.
 
Daftar Pustaka
Aziizah, K. N., Setiawan, I., & Lelyana, S. (2019). Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Dampak Rokok Terhadap Kesehatan Rongga Mulut dengan Tingkat Motivasi Berhenti Merokok pada Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha. SONDE (Sound of Dentistry), 3(1), 17. https://doi.org/10.28932/sod.v3i1.1774
Hanum, H., & Wibowo, A. (2016). Pengaruh Paparan Asap Rokok Lingkungan pada Ibu Hamil terhadap Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah. Jurnal Kedokteran Unila, 5(5), 3.
Lianzi, I. (2014). Hubungan Pengetahuan tentang Rokok dan Perilaku Merokok pada Staf Administrasi Universitas Esa Unggul. Jurnal Inohim, 2(1), 502.
Mardhotilla, F. (2020). Profil Paparan Asap Rokok Lingkungan pada Pasien Kanker Payudara di Sumatera Barat Tahun 2020. Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia, 1(2), 85. https://doi.org/10.25077/jikesi.v1i2.95
Meirina Anwar, N., Tri Wulandari, A., Fairuz, D., Zahra Azalea, K., Chrisiavinta, K., Putri Vinadi, N., Gita Cinta, N., Rahmadian, P., Miladia Sari, R., Amalia Choirunnisa, R., Erwandi, D., Khatimah, H., Studi Kesehatan Masyarakat, P., Kesehatan Masyarakat, F., Indonesia, U., Kelurahan Pamoyanan, P., & Bogor, K. (2021). Risiko Terkait Perilaku Merokok di Dalam Rumah Selama Masa Pandemi. Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat: Pengmaskesmas, 1(2), 8.
Rahmah, N. (2015). Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan dan Pembentukan Karakter Manusia. Prosiding Seminar Nasional, 01(1), 1.
Sari, S. M., Afandi, D., & Fauzi, Z. A. (2015). Gambaran Perilaku Merokok Guru Di Lingkungan Sekolah Menengah Pertama Di Pekanbaru. Journal of Chemical Information and Modeling, 02(01), 7. https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Gambaran+Perilaku+Merokok+Guru+Di+Lingkungan+Sekolah+Menengah+Pertama+Di+Pekanbaru&btnG=. [Red]