Jamasan Dan Kirab Pusaka Warnai 241 Tahun Haul Ki Andong Sari

admin
Img 20230717 144744

BOJONEGORO || TRANSISINEWS – Mengenang jasa dari Ki Andong Sari, Paguyupan Pemakaman Umum Islam Kelurahan Ledok Kulon Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro gelar perayaan Haul Ki Andong Sari yang tahun ini masuk ke 241, agenda tahunan tersebut diwarnai dengan pensucian dan kirab pusaka peninggalan. Senin, 17/07/2023.

Acara tahunan tersebut dihadiri oleh Forkopimcam, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bojonegoro, tokoh agama dan 8 Group Peserta Kirab Budaya Haul.Ki Andongsari dari Berbagai Kalangan.

Adapun para peserta Karnaval Budaya Kirab Haul Ki Andong Sari di berangkatkan mulai pukul 13.00 wib dengan mengambil Start di Halaman Pemakaman Umum Kelurahan Ledok Kulon Menuju Jl. MH Thamrin dan Belok Di Gg. Ngalimun dengan mengambil Finish Di Halaman Pemakaman Umum Kelurahan Ledok Kulon.

Adapun Peserta Kirab Haul Ki Andongsari Adalah Jajaran Perangkat Kelurahan Ledok Kulon, Para anggota Perguruan Silat Ada PSHT, Pencak Organisasi (PO), Dan Seluruh RT / RW yang ada di Kelurahan Ledok Kulon, Siswa Siswi Lembaga Pendidikan Di Kelurahan Ledok Kulon Mulai Dari Tingkat Paud, TK dan Sekolah Dasar.

Mbak Ifa selaku Peserta Kirab Budaya Haul Ki Andongsari Mengucapkan Banyak terima Kasih Kepada Segenap Panitia pelaksana dan segenap Jajaran Kelurahan Ledok Kulon yang sudah mengadakan Kirab Haul Ki andongsari secara meriah.

“Sangat senang sekali dengan kegiatan ini, selain bentuk penghormatan kepada Ki andongsari, kegiatan ini juga sebagai Bentuk uri uri tradisional Jawa yang mungkin di Desa Desa lain kegiatan ini Sudah hampir Punah bahkan sudah Tidak ada, Ujarnya.

Sekilas sejarah perjalanan pada tahun 1742 Ki Andong bertemu dengan Mbah Sari, kemudian dua nama tersebut digabung menjadi Andong Sari. Pada tahun 1753 istri Ki Andong Sari (Mbah sari) Wafat dan pada akhirnya tahun 1759 Ki Andong Sari wafat dan sekarang sumere, di Desa Ledok Kulon Kec. Bojonegoro.

Ki Andongsari adalah seorang pejuang, beliau adalah Bupati dari Ngurawan dikenal sebagai Adipati Aryo Metahun. Ki Andongsari rela meninggalkan segala kemewahan sebagai bupati dengan melakukan pengembaraan dengan menyamar sebagai tukang mbarang (pengamen) kentrung sebagai upayanya berjuang demi menjaga martabat bangsa.

Ki Andongsari adalah tokoh yang babad tlatah Ledok, atau pendiri desa Ledok, saat ini menjadi 2 bagian yaitu Ledok Kulon dan Ledok wetan. Beliau juga seorang pejuang yang melawan kolonialis Belanda karena jiwa ksatrianya menolak tunduk kepada kedzaliman, sepanjang hidupnya, Ki andongsari melakukan perlawanan terhadap Belanda sekaligus menyebarkan ajaran Islam di bumi Ledok.

Pusaka-pusaka piyandel yang dimiliki Mbah Mbuyut Ki Andong Sari diantaranya :

  1. Tumbak Godong Andong
  2. Tumbak Gagak Cemani.
  3. Tongkat Galeh Kelor.
  4. Tongkat Menjalin Bang.
  5. Tongkat Menjalin Porong.
  6. Rompi Onto Kusumo.
  7. Slempang Kebesaran.
  8. Pedang Cekik, dan
  9. Kentrung.

GONDRONG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *