(MDN) – Adhikarya Pratama diberikan kepada 12 Kabupaten sentra yang telah memberikan dukungan maksimal dalam penyediaan pangan nasional, yaitu Bupati Deli Serdang, Bupati Banyuasin, Bupati Indramayu, Bupati Grobogan, Bupati Lamongan, Bupati Bone, Bupati Lampung Tengah, Bupati Pandeglang, Pj. Bupati Barito Kuala, Bupati Lombok Tengah, Bupati Klaten, dan Bupati Gowa.
Kesepuluh gubernur yang menerima Adhikarya Nararya adalah Gubernur Sumatera Utara, Gubernur Sumatera Selatan, Gubernur Lampung, Pj. Gubernur Banten, Gubernur Jawa Barat, Gubernur Jawa Tengah, Gubernur Jawa Timur, Gubernur Kalimantan Selatan, Gubernur Nusa Tenggara Barat, dan Gubernur Sulawesi Selatan.
Dengan penghargaan ini diharapkan kita semakin termotivasi dalam pelaksanaan pembangunan sektor pertanian. Ini juga adalah sebuah wujud kepedulian kita kepada kepentingan bangsa dan negara termasuk dua menteri yang hadir yang telah berkontribusi melampaui tugas fungsi dan peranan mereka.
Selama 2 tahun terakhir, sektor pertanian Indonesia mengalami pertumbuhan positif, sehingga mampu menjadi bantalan ekonomi di tengah kompleksitas pandemi Covid-19, perubahan iklim ekstrem dan dampak ketegangan geopolitik dunia.
“Ketangguhan sektor pertanian makin diuji dengan adanya ancaman krisis El Nino. Sektor pertanian mampu mencukupi supply beras sepanjang krisis tersebut,” ujar Wakil Presiden RI, KH. Maruf Amin, dalam kegiatan Penyerahan Penghargaan Adhikarya Pembangunan Pertanian 2023 di Istana Wapres, Jakarta, Senin (14/8/2023).
Di tengah berbagai tantangan dan hambatan, sektor pertanian Indonesia telah menunjukkan kinerja positif. Pada tahun 2022, PDB sektor pertanian tumbuh sebesar 2,33% (y-on-y). Hingga triwulan II 2023, PDB sektor pertanian tumbuh 14,28% (q-to-q).
Selain itu, Indonesia juga mengalami surplus dalam perdagangan produk pertanian. Pada 2022, surplus perdagangan produk pertanian mencapai Rp275,15 triliun. Selama Januari-Juni 2023, ekspor produk pertanian mencapai Rp258,46 triliun dan mengalami surplus sebesar Rp74,35 triliun. [Ghihan]