TAKALAR (MDN) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Takalar Solihin MA diduga memobilisasi pegawai yang ada di bawah naungan Kemenag untuk mendukung salah satu caleg DPR-RI.
Sejumlah pegawai menyampaikan hal ini kepada Team Media Destara (TMD), mereka mengaku telah diarahkan oleh Solihin selaku Kepala kantor agama kabupaten Takalar untuk mendukung menyosialisasikan salah satu caleg DPR RI.
“Semua pegawai dan pejabat di bawah naungan Kemenag Takalar diarahkan memilih caleg tertentu. Itu perintah dari atas (Kakan Kemenag Takalar) ya kami ikut saja. Tapi banyak juga yang nda setuju,” ujar salah seorang guru madrasah di Takalar yang enggan disebut Namanya.
Lebih lanjut salah seorang pegawai Kemenag Takalar menyampaikan, mobilisasi ASN Kemenag adalah instruksi sistematis dari atas kata dia, hal itu merupakan arahan dari Kakan Kemenag Solihin.
“Jadi yang perintahkan Pak Kakan Kemenag tapi pelaksana dilapangan adalah para ASN dan didukung para kepala madrasah ,” terangnya.
Dari beberapa guru madrasah dan pesantren di Takalar diketahui, instruksi itu memang ada. Sejak awal kampanye mereka menerima instruksi dari atas untuk memenangkan salah satu caleg DPR RI.
Ketua Bawaslu Sulsel Mardiana Rusli yang dikonfirmasi terkait hal ini mengatakan, perlu ditelusuri indikasi itu. Sebab, tidak bisa dipungkiri ASN sangat rentan dimobilisasi menjelang Pemilu.
“Soal adanya arahan dari pimpinan Kemenag Takalar ya harus diusut, sebab ini pelanggaran berat. Ini pidana Pemilu. Sanksinya sangat serius,” jelasnya.
Hanya saja, semua harus disertai bukti bukti konkret. ASN Kemenag yang pernah diarahkan untuk memilih caleg tertentu sebaiknya melapor agar lebih memudahkan penyelidikan.
“Yang melapor nda perlu takut. Karena identitas mereka dirahasiakan. Dengan begitu, kita akan mudah menelusuri siapa yang memobilisasi ASN,” tandasnya.
Selain itu Mardiana mengingatkan, sanksi terhadap pejabat yang terlibat memobilisasi ASN dalam memilih caleg tertentu diancam pidana Pemilu. Hukumannya bisa penjara. Selain itu kata dia, sanksi pemecatan juga bisa diterapkan.
Untuk mendapatkan kejelasan dari informasi yang sudah berkembang di tengah masyarakat terkait mobilisasi dan pengarahan ASN di Kemeng agar memilih salah satu Caleg berikut Kepala kantor Agama kabupaten Takalar, Solihin saat dikonfirmasi melalui WhatsApp mengungapkan bahwa dirinya tidak pernah mengintruksikan untuk mendukung salah satu caleg DPR-RI tertentu.
“Insha Allah, saya tidak pernah memobilisasi pegawai untuk mendukung salah satu caleg DPR RI. Saya tidak pernah memerintahkan seluruh pejabat dan staf untuk mengarahkan dukungan ke Caleg DPR RI”.
Saat saya memimpin upacara hari kesadaran Nasional saya sudah menyampaikan : “SIKAP SAYA” di depan seluruh pejabat eselon 4 (kasubag TU, kepala seksi, penyelenggara zakat dan wakaf), kepala madrasah, kepala KUA, Penghulu, Pengawas, staf dan honore, kalau ASN harus netral sesuai peraturan perundang-undangan. Silahkan pilih sesuai hati nurani, saya tidak akan memberi perintah kepada pejabat atau staf untuk mengarahkan pilihan pada caleg tertentu atau calon presiden tertentu.
(silahkan tanyakan pada pejabat dan staf kemenag takalar tentang pernyataan dan sikap saya ini). Terima kasih. Ucap Solihin melalui WhatsApp. Kamis (21/12/2023).
Untuk diketahui, karir H. Solihin cukup baik dan mulus, sebelum menjabat sebagai Kepala Kantor Agama kabupaten Takalar, Solihin pernah menjabat sebagai Analis Kebijakan Ahli Muda pada Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan. [TMD]