Warta  

Tokoh Masyarakat, Pemuka Agama dan Para Kyai Desa Purana Bersatu Tolak Pembangunan TPA

admin
Tokoh Masyarakat, Pemuka Agama Dan Para Kyai Desa Purana Bersatu

PEMALANG | MDN – Bermula dari rencana pembangunan TPA ( Tempat Pembuangan Akhir ) yang rencanannya dibangun di desa Purana Kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang menuai penolakan dari warga masyarakat sekitar.

Unjukrasa yang merupakan wujud perlawanan masyarakat atas tidak dikehendakinya pembangunan TPA masih menjadi polemik semakin panjang.

Tak terkecuali Kyai Sepuh dan para tokoh masyarakat desa Purana memprotes keras dengan akan dilakukan pembangunan TPA di desanya.

Kyai Fakihudin Arsyad sesepuh desa Purana kecamatan Bantarbolang kabupaten Pemalang sangat menginginkan digagalkanya kegiatan pembangunan TPA tersebut.

“Saya sudah bicara kepada Kyai Fuad, tidak ada masyarakat desanya yang mau diberi sampah, seluruh masyarakat juga tidak menyetujuinya, kita pingin tahu bagaimana cara agar supaya TPA di desa Purana tidak terealisasi,” kata Sesepuh pada Jum’at (31/5/2024) .

Tokoh Masyarakat, Pemuka Agama Dan Para Kyai Desa Purana Bersatu 2
Ikrar penolakan tokoh masyarakat, Pemuka Agama dan Para Kyai Desa Purana

Menurut sesepuh, pihaknya tidak pernah diajak berembug baik dari pihak pemerintah desa maupun pemerintah daerah, sehingga ia kaget akan dibangunnya TPA tersebut.

“Kula mboten nate diajak rembug kale pak Lurah, nanging umpami diajak rembugpun kulo ugi mboten setuju (Saya gak pernah di ajak rembug oleh pemerintah desa tetapi apabila diajak diskusipun saya tidak setuju) kalau tidak percaya bisa tanya pak Lurah,” Kilahnya.

Ia terganjal hatinya tetapi ia hanya bisa berdoa kepada Allah supaya Purana tidak terjadi pembangunan TPA menurutnya pembangunan TPA akan menimbulkan masalah bagi kesehatan anak cucu kita dan generasi penerus desa Purana.

“Kenapa pemerintah daerah, atasan kita sistemnya kok seperti itu caranya ya, saya sendiri kurang tau apakah itu dari dewan apakah dari mana saya juga tidak tahu karena tiba-tiba eh mau dibangun,” keluhnya.

Berdasarkan pengalaman ataupun perbandingan, Kyai Sepuh menyampaikan terkait dengan pengelolaan sampah “Saya mengambil pelajaran dari yang sudah-sudah seperti pegongsoran yang mana disitupun tidak pernah terjadi, sekalipun diberi kompensasi. Saya memohon kepada Bupati Pemalang untuk membatalkan rencana pembangunan TPA tersebut ,” harapnya.

Senada dengan haji Muslim Rosadi selaku tokoh masyarakat desa Purana mengatakan bahwa dirinya tetap kekeh dengan pendiriannya untuk menolak.

“Saya sangat mendukung dan memohon restu, serta dawuh-dawuh beliau Kyai sesepuh untuk tegas menolak keras, beliau menolak, kami lebih menolak rencana pembangunan TPA dengan syarat apapun jika memaksakan berarti ngajak perang dengan masyarakat desa Purana,” tegasnya.

Lanjut haji Muslim menjelaskan bahwa ia siap menunggu petunjuk-petunjuk dan arahan dari sesepuh bagaimana cara berjuang dan lobi melobi saya tergantung beliau saya hanya pelaksana saja.

“Mari semua pemuda, tokoh masyarakat kita mengayu bagyo menolak keras dengan rencana pembangunan TPA.” Tegasnya.

Bersamaan dengan penolakan warga, pihak Pemda pun berganti ganti mulai dari Camat, Kepala dinas ataupun juru rundingnya berusaha melobi salah satu tokoh ulama yang dipandang sebagai kunci atau yang dipercaya masyarakat.

Akan tetapi tokoh yang dimaksud Kyai Muhamad Nur Fuad masih tetap istiqomah dalam memperjuangkan aspirasi warga masyarakat desa Purana. [SIS]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *