Warta  

Kloter Terakhir Tiba di Jeddah, PPIH Fokus Persiapan Armuzna Pasca

admin
Kloter Terakhir Tiba Di Jeddah, Ppih Fokus Persiapan Armuzna Pasca

| MDN – Seluruh operasional pemberangkatan jamaah haji Indonesia 1445 H/2024 M ke Tanah Suci telah berakhir seiring dengan mendaratnya 333 jamaah yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 106 Embarkasi Surabaya (SUB-106) di Bandara King Abdul Aziz Jeddah.

Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda menyampaikan, dengan berakhirnya fase kedatangan jamaah di Tanah Suci, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) saat ini sepenuhnya fokus dan berkonsentrasi mempersiapkan rangkaian puncak haji yang dimulai dengan pendorongan jamaah haji ke Arafah pada 8 Zulhijah 1445 H nanti.

“Sejumlah persiapan terus dilakukan dengan melibatkan seluruh pemangku dan stakeholders penyelenggaraan haji. Seluruh layanan disiapkan mulai layanan transportasi, akomodasi, konsumsi, kesehatan, perlindungan jamaah dan bimbingan ibadah sejak dari hotel tempat jamaah menginap, di Arafah, Muzdalifah dan Mina,” terang Widi dalam keterangan resmi Kemenag di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Rabu (12/06/2024).

Untuk layanan akomodasi di Arafah, kata Widi, jamaah haji Indonesia akan menempati 1.169 tenda yang terbagi dalam 73 maktab atau markaz. Setiap maktab akan disiapkan 10 bus yang akan membawa jamaah dari Arafah.

“Seluruh tenda jamaah dilengkapi dengan AC dan kasur serta selimut. Menteri Agama telah meninjau persiapan akomodasi di Armuzna untuk memastikan jamaah mendapatkan layanan terbaik,” katanya.

Dari aspek layanan konsumsi, ujar Widi, selama berada di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, jamaah haji akan mendapat 15 kali makan dan 1 kali snack berat, 6 kali makan di antaranya diberikan dalam bentuk siap saji. Sedang 9 kali makan lainnya akan diberikan secara fresh meal.

“Setiap maktab di Arafah menyiapkan dapur untuk mengolah fresh meal yang akan dikonsumsi oleh jamaah haji. Makanan yang dikonsumsi jamaah haji telah melalui proses pemeriksaan untuk menjaga kualitas makanan jamaah, termasuk para lansia,” ucap dia.

Widi mengungkapkan, untuk layanan transportasi jamaah haji ke Arafah, Muzdalifah dan Mina, sejak operasional bus shalawat berhenti sementara pada 11 Juni 2024 kemarin, seluruh bus akan ditarik pihak pengelola untuk difokuskan pada layanan shuttle Armuzna, mulai dari Makkah, Arafah, Muzdalifah, Mina dan ke Makkah.

“Usai puncak haji, bus shalawat akan kembali dioperasikan untuk melayani jamaah yang akan melaksanakan Thawaf Ifadlah, Thawaf Wada, maupun salat lima waktu di Masjidil Haram,” ungkapnya.

Untuk fasilitasi layanan kesehatan jamaah, terang Widi, PPIH menyiapkan klinik kesehatan di Arafah dan Mina lengkap dengan sarana prasarana medis serta kelengkapan pendukung lainnya. Seluruh petugas kesehatan yang berjumlah 287 orang akan dikonsentrasikan melayani jamaah.

“Sebanyak 200 petugas kesehatan akan diterjunkan di semua pos kesehatan dan nanti di sepanjang jalur Jamarat, 87 petugas kesehatan lainnya melayani jamaah di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan membersamai safari wukuf jamaah sakit di Arafah,” terangnya.

“Selain itu, layanan kesehatan juga dilakukan petugas kesehatan yang ada di kloter-kloter. Bila ada penyakit yang tidak bisa didatangani di tenda, nanti bisa ke pos kesehatan di Mina, jika di Mina tidak bisa menangani akan dirujuk ke rumah sakit Arab Saudi. Layanan ambulan juga disiapkan, bersiaga untuk jamaah,” sambungnya.

“PPIH Arab Saudi juga akan mensafariwukufkan jamaah haji yang sakit dan dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan untuk jamaah sakit saat harinya mesti ke Arafah dan butuh pendampingan. Selain untuk jamaah sakit, fasilitasi safari wukuf juga untuk jamaah lansia non mandiri,” pungkasnya.  [Hb]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *