Bupati Lamongan Berangkatkan KKN Unisla, Fokus Kembangkan UMKM

admin
Bupati Lamongan Berangkatkan Kkn Unisla, Fokus Kembangkan Umkm

LAMONGAN | MDN – Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, yang akrab disapa Pak Yes, memberangkatkan 1.100 mahasiswa Universitas Islam Lamongan (Unisla) untuk melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di 27 desa yang tersebar di 9 kecamatan.

Dalam sambutannya, Pak Yes berpesan kepada para mahasiswa untuk memanfaatkan pengalaman akademis yang telah mereka pelajari di bangku perkuliahan dalam menggali potensi dan mengembangkan UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) di Lamongan. “Dalam membina UMKM, adik-adik punya pengalaman akademis yang bisa ditularkan ke masyarakat, sehingga produk-produk UMKM nanti bisa lebih baik lagi secara branding, packaging, maupun lainnya,” ujar Pak Yes di Halaman Pemkab Lamongan saat memberangkatkan KKN Unisla.

Pak Yes menjelaskan bahwa saat ini terdapat sekitar 200 ribu produk UMKM di Lamongan. Untuk mendukung hal tersebut, program UMKM naik kelas menjadi wadah untuk terus mendistribusikan pemasaran dan meningkatkan kualitas produk. “Kita dorong UMKM dengan brand tersendiri bagi Lamongan, seperti soto Lamongan, tahu campur Lamongan, wingko Babat, nasi boran, dan produk-produk lainnya. Ada delapan produk UMKM yang sudah kita patenkan dan mem-branding serta menasional produk-produk UMKM yang dikenal masyarakat,” kata Pak Yes.

Pak Yes juga berharap KKN Unisla dapat berkontribusi dalam pengembangan sektor pertanian Lamongan yang saat ini telah menjadi lumbung pangan nasional. Selain itu, selama menjalankan KKN di masyarakat, Pak Yes berpesan agar mahasiswa KKN Unisla dapat membaur dan bersosialisasi. “KKN selain menjadi pengalaman pribadi yang terakumulasi menjadi sebuah eksperimen, value, dan nilai, yang akan mengkristal menjadi sebuah sikap dan cara pandang ketika menjadi seorang sarjana,” tambah Pak Yes.

Sementara itu, Rektor Unisla, Abdul Gofur, mengungkapkan bahwa dengan tema “make enhancement for greatness,” mahasiswanya akan melaksanakan KKN di sembilan kecamatan, yaitu Karanggeneng, Lamongan, Kembangbahu, Deket, Tikung, Brondong, Turi, Paciran, dan Sekaran. Diharapkan KKN ini dapat turut berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. “Selamat berKKN, KKN bukan kuliah kerja dolan, tetapi KKN harus memberikan nilai positif dan nilai tambah bagi masyarakat,” pungkasnya. [CAS]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *