193 SMP Negeri di Sidoarjo Bersatu dalam Gerakan Aksi Bergizi untuk Cegah Stunting

admin
Cegah Stunting, Smp Negeri Di Sidoarjo Didorong Untuk Dukung Aksi Bergizi

SIDOARJO | MDN – Sebanyak 193 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kabupaten Sidoarjo melaksanakan “Gerakan Nasional Aksi Bergizi” tahun 2024 sebagai upaya mencegah stunting. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo, Tirto Adi, menyatakan bahwa langkah ini merupakan ikhtiar bersama untuk menurunkan angka stunting di Sidoarjo dan menciptakan generasi emas.

“Giat ini merupakan upaya kami untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran peserta didik dalam pencegahan stunting yang bisa dilaksanakan secara rutin di sekolah melalui empat intervensi, di antaranya senam pagi bersama, sarapan pagi dengan gizi seimbang, konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD), serta edukasi kesehatan dan gizi,” ucap Tirto Adi saat memberikan sambutan pada acara Gerakan Nasional Gizi Seimbang di SMPN 1 Gedangan, Sidoarjo, pada 5 April 2024.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sidoarjo, Fenny Apridawati, mengungkapkan bahwa kasus stunting tidak hanya terjadi saat bayi dalam kandungan, tetapi juga sangat berpengaruh pada kesiapan remaja putri untuk melahirkan dan menikah, salah satunya adalah bebas dari anemia.

“Agar bebas anemia, selain latihan fisik dan rajin olahraga, remaja putri harus menerapkan minum sebutir Tablet Tambah Darah (TTD) sekali seminggu, serta memenuhi gizi seimbang dengan makanan protein hewani setiap hari,” ujar Fenny.

Cegah Stunting, Smp Negeri Di Sidoarjo Didorong Untuk Dukung Aksi Bergizi 2Fenny juga meminta kepada guru di seluruh sekolah di Sidoarjo untuk melakukan deteksi dini apakah murid-murid perempuan atau remaja putri di sekolahnya terkena anemia atau tidak, dengan cara memeriksa lengan tangan mereka.

“Mari untuk para guru di sekolah, bisa cek sejak dini murid perempuannya. Jika lengan tangannya kecil, pastikan bahwa konsumsi tablet tambah darahnya rutin untuk menghindari stunting. Sebab, jika sudah memasuki menstruasi dan pola konsumsi yang tidak sehat serta kurangnya istirahat menjadi faktor utama remaja putri mengidap anemia,” jelasnya.

Kepala SMPN 1 Gedangan, Aris Setiawan, mengapresiasi kegiatan aksi bergizi ini. Menurutnya, kegiatan Gerakan Aksi Bergizi ini adalah contoh nyata kolaborasi antara sektor pendidikan dan kesehatan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup generasi muda.

“Semoga kegiatan ini dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan siswa-siswa serta bermanfaat bagi para guru untuk mendapatkan pengetahuan tentang pentingnya pola makan sehat dan cara mengatasi masalah kesehatan seperti anemia untuk cegah stunting,” ungkap Aris.

Untuk diketahui, berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Sidoarjo menunjukkan tren penurunan. Pada tahun 2022 sebesar 16,1 persen, turun di tahun 2023 menjadi 8,4 persen. Selanjutnya, berdasarkan data hasil pengukuran balita di posyandu dari laporan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) semester pertama bulan Juni tahun 2024 angka stunting di Sidoarjo sebesar 2,3 persen. [SWD]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *