Proyek Sanitasi Baru Sebulan Sudah Rusak. Lantai dan Dinding Retak Hingga Bocor

admin
Baru Sebulan Digunakan, Proyek Sanitasi Sudah Rusak. Lantai Dan Dinding Retak Hingga Bocor

NGAWI | MDN – Pemerintah telah menggelontorkan program Pembangunan Tangki Septik Skala Individual Perdesaan atau yang dikenal dengan program sanitasi, sumber dana DAK Fisik APBN tahun 2024.

Sayangnya, program sanitasi ini belum cukup bagus dirasakan sejumlah warga masyarakat di Desa Kartoharjo, Kabupaten Ngawi, yang merupakan penerima manfaat bantuan proyek tersebut. Sejumlah proyek memiliki kondisi bangunan yang sudah retak dan bocor, menyebabkan air merembes keluar. Proyek pembangunan ini terkesan asal jadi.

Mila, salah satu warga penerima manfaat, mengeluhkan hasil pengerjaan proyek lantaran air kamar mandinya merembes keluar karena lantai retak. Padahal, proyek pengerjaan baru dilaksanakan bulan Agustus lalu. Tak hanya itu, penerima manfaat juga harus keluar dana sendiri untuk biaya tenaga menggali septik.

Baru Sebulan Digunakan, Proyek Sanitasi Sudah Rusak. Lantai Dan Dinding Retak Hingga Bocor 3

“Sebenarnya untuk penggalian septik memang dibebankan yang punya rumah, mau digali sendiri atau pakai tukang, itu terserah yang punya rumah jadi kalau galian sudah siap maka segera dibangun,” terang Mila kepada awak media.

Lebih lanjut, Mila membeberkan bahwa proses penggalian Tangki Septik dilaksanakan oleh suami dan orangtuanya. Namun, keduanya hanya mendapatkan upah sebesar seratus ribu rupiah dari ketua Kelompok Swakelola Masyarakat.

Selain itu, penerima manfaat juga ingin menambahkan besi penguat pada konstruksi bangunan lantaran kondisi tanah di wilayahnya labil. Namun, hal itu ditolak oleh pelaksana pengerjaan proyek dan harus menunggu dua tahun lagi untuk merombak atau renovasi struktur bangunan.

“Sebenarnya saat pertemuan kemarin, kami ingin menambah besi sendiri tapi tidak boleh, katanya minimal harus 2 tahun lagi kalau mau ditambah besi. Jadi sekarang kamar mandi digunakan, airnya merembes keluar dari celah-celah dinding,” jelas Mila dengan sedih.

Ketua Kelompok Swakelola Masyarakat (KSM) Yanti saat dikonfirmasi membenarkan hal itu. “Ya benar, memang kami beri kebebasan penerima manfaat untuk mengerjakan sendiri galian tangki septik. Jadi kami bebaskan mau digali sendiri atau pakai tukang, memang upahnya seratus ribu itu,” jelas Yanti, Jumat (1/11/2024).

Baru Sebulan Digunakan, Proyek Sanitasi Sudah Rusak. Lantai Dan Dinding Retak Hingga Bocor 2Terkait sejumlah kerusakan yang terjadi, Yanti yang juga anggota BPD Desa Kartoharjo mengaku sudah melakukan perbaikan. “Kami sudah memperbaiki 3 titik kemarin. Anggaran tukang memang dianggarkan 1,3 juta rupiah, jadi kalau mau dikerjakan sendiri kami beri seratus ribu,” terangnya lebih lanjut.

Secara teknis, Yanti menjelaskan bahwa ia bersama anggota kelompok mengelola dan menyediakan bahan bangunan serta mencarikan pekerja. Saat ditanya perihal anggaran yang dikeluarkan untuk biaya perbaikan 3 titik, Yanti mengaku tidak tahu berapa yang telah dikeluarkan.

“Pemilik rumah tersebut mengaku tidak ada dana untuk memperbaiki, jadi kami yang membantu memperbaiki. Untuk uangnya dari mana, nanti dipikirkan bersama. Kemarin saya minta Pak Yatno, anggota kelompok, menghandle,” pungkasnya.

Desa Kartoharjo mendapat program DAK 2024 melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Ngawi senilai 467,5 juta rupiah untuk 50 titik penerima manfaat atau anggaran dana senilai 9,5 juta rupiah untuk satu titik program sanitasi. [Don]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *