TAKALAR | MDN – Kegaduhan mewarnai kepemimpinan Husriadi, M.SE., M.Si., sebagai Kepala Kelurahan Bajeng, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar. Beberapa warga Kelurahan Bajeng secara terang-terangan menyampaikan keluhan terkait dugaan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh Husriadi.
Keluhan utama yang mengemuka adalah praktik pungutan liar yang dilakukan oleh Husriadi. Menurut pengakuan warga, setiap kali mereka mengurus berkas di kantor kelurahan, mereka selalu dimintai sejumlah uang oleh Husriadi. Tindakan ini dianggap sangat meresahkan dan bertentangan dengan prinsip pelayanan publik yang seharusnya gratis dan transparan.
“Kami sangat kecewa dengan tindakan Pak Lurah. Setiap kali ada warga datang mengurus surat-surat, selalu ada saja permintaan uang. Ini sangat memberatkan kami sebagai warga,” ungkap salah satu warga.
Sentimen yang sama juga diungkapkan oleh warga lainnya. Mereka merasa bahwa tindakan Husriadi telah mencoreng nama baik pemerintah dan membuat masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap aparatur desa.
Menanggapi hal ini, sejumlah warga akan menyampaikan tuntutan tertulis kepada Penjabat Bupati Takalar. Mereka meminta agar Husriadi diberikan sanksi tegas atas perbuatannya. Warga berharap agar PJ Bupati Takalar dapat segera turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini.
“Kami akan meminta kepada Bapak PJ Bupati Takalar untuk segera menyelidiki kasus ini dan memberikan sanksi yang setimpal kepada Pak Lurah. Kami berharap pemerintah daerah dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan transparan bagi masyarakat,” tegas salah satu warga.
Dugaan Pungli Mengemuka: Warga Bajeng Desak PJ Bupati Takalar Bertindak Tegas terhadap Kepala Kelurahan. [D’Kawang]
