LAMONGAN | MDN – Kejadian mengejutkan di Desa Purwokerto, Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan, Puluhan warga yang menghadiri hajatan lamaran pernikahan di rumah H di Lamongan pada Jumat,( 29 /11/2024), diduga keracunan minuman es buah.
Akibat dugaan keracunan es buah tersebut, satu orang meninggal dunia dan puluhan lainnya harus dirawat di rumah sakit. Informasi yang berhasil dihimpun di kepolisian , korban meninggal dunia adalah Sarni, (64) warga setempat.
Ia meninggal pada Senin, (2/12/2024) dini hari, setelah empat hari mengalami gejala keracunan yang diduga disebabkan oleh minuman es buah yang disajikan dalam acara tersebut. Sarni mengalami mual, muntah, pusing, dan diare setelah mengonsumsi es buah yang diberikan dalam acara lamaran.
Kejadian bermula pada Jumat sore, sekitar pukul 18.00 WIB, saat H warga setempat, menggelar acara lamaran pernikahan yang dihadiri sekitar 80 tamu undangan, Pada pukul 19.30 WIB, Sarni meminum es buah yang disajikan oleh keluarga H. Keduanya memiliki hubungan keluarga, yaitu sepupu.
Pada Sabtu, 30 November 2024, Sarni mulai mengeluhkan sakit perut, diikuti dengan muntah – muntah, pusing, dan diare, Meskipun kondisi korban semakin lemah, Sarni menolak untuk dibawa ke rumah sakit.
Kemudian pada Senin pagi, sekitar pukul 04.00 WIB, Sarni akhirnya meninggal dunia diduga akibat keracunan tersebut.
Pihak keluarga korban mengaku menerima musibah ini dan memilih untuk tidak mempermasalahkan kejadian tersebut. Jenazah Sarni langsung dimakamkan pada hari yang sama.
Meskipun pihak Polsek Ngimbang menyarankan dilakukan otopsi jenazah untuk mengetahui penyebab pasti kematian, keluarga korban menolak dan menandatangani surat pernyataan di atas materai yang menyatakan tidak akan menuntut sesuai hukum yang berlaku.
Selain Sarni, sebagian besar tamu undangan yang hadir dalam hajatan tersebut mengalami keluhan serupa.
Saat ini, puluhan warga yang diduga keracunan akibat minum es buah tersebut sedang menjalani perawatan di berbagai fasilitas kesehatan, seperti Puskesmas Ngimbang, RSUD Ngimbang, dan RS AL-AZIZ Jombang, Beberapa di antaranya sudah diperbolehkan pulang, namun sekitar 15 orang masih dirawat inap.
“Awalnya ada sekitar puluhan orang yang dirawat, tetapi sebagian sudah diperbolehkan pulang. Saat ini, sekitar 15 orang masih dirawat,” ujar petugas di RSUD Ngimbang.
Kasi Humas Polres Lamongan Ipda M. Hamzaid, ketika dikonfirmasi pada Selasa (3/12/2024), membenarkan adanya kejadian ini dan menyatakan bahwa polisi masih melakukan penyelidikan.
“Memang ada korban meninggal dan puluhan lainnya dirawat karena diduga keracunan makanan atau minuman. Namun, kami belum dapat memastikan penyebab pasti keracunan tersebut. Kami masih menunggu hasil tes laboratorium untuk mengetahui apakah makanan atau minuman tersebut mengandung zat beracun,” katanya.
Pihak kepolisian saat ini terus mengumpulkan barang bukti, meminta keterangan dari saksi-saksi, dan melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti kejadian ini. [ZN]