Daerah  

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo Tingkatkan Upaya Penanganan Banjir dengan Normalisasi Sungai

admin
Penanganan Banjir Sidoarjo

SIDOARJO | MDN – Pemerintah Kabupaten Sidoarjo berkomitmen untuk menangani masalah banjir yang kerap melanda wilayahnya dengan serius. Plt. Bupati Sidoarjo, Subandi, menegaskan tekadnya untuk melanjutkan program normalisasi sungai yang telah dimulai beberapa waktu lalu. Salah satu langkah yang diambil adalah rutin melakukan kegiatan bersih-bersih sungai setiap Jumat.

Saat audiensi dengan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, Hendra Ahyadi, di Pendopo Kabupaten Sidoarjo, Subandi menegaskan bahwa normalisasi sungai akan tetap berjalan.

“Kegiatan gotong royong bersih-bersih juga tetap akan kami lakukan sebagai bagian dari langkah-langkah mitigasi banjir,” ujar Subandi.

Subandi juga menekankan pentingnya sosialisasi kepada masyarakat mengenai penertiban bangunan liar (bangli) yang berada di sepanjang aliran sungai. Menurutnya, bangunan liar ini menghambat akses alat berat yang diperlukan untuk normalisasi sungai.

“Jika tidak segera ditangani, banjir akan semakin parah setiap tahunnya,” tambah Subandi.

Ia menargetkan revitalisasi sungai yang mencakup wilayah dari Sepanjang hingga Tambaksawah, dengan harapan dapat mengurangi risiko banjir secara bertahap.

“Ini adalah tantangan besar, tetapi saya yakin dengan sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan pihak terkait, kita bisa menurunkan risiko banjir,” ungkapnya optimis.

Sementara itu, Kepala BBWS Brantas, Hendra Ahyadi, menyampaikan bahwa pihaknya sedang melakukan koordinasi intensif dengan Pemkab Sidoarjo untuk menangani revitalisasi sungai dan penertiban bangunan liar.

“Saat ini terdapat 45 bangunan liar yang telah teridentifikasi di sekitar aliran sungai,” kata Hendra.

BBWS Brantas juga menyoroti pentingnya mengatasi kendala aksesibilitas di beberapa titik sungai akibat adanya bangunan liar. “Beberapa titik sungai bahkan sulit untuk dimasuki alat berat karena aksesnya yang terhalang oleh bangunan. Ini menjadi masalah mendasar yang mengganggu revitalisasi sungai,” ujar Hendra.

Dalam waktu dekat, BBWS Brantas akan fokus menangani wilayah Pepelegi yang beberapa hari lalu mengalami genangan banjir parah. Rencana penurunan alat berat untuk mempercepat normalisasi sungai akan segera dilakukan, meskipun tantangan aksesibilitas masih menjadi perhatian utama.

Mengenai rencana pembangunan embung untuk mengatasi banjir, Hendra Ahyadi menyebutkan bahwa hal tersebut masih memerlukan kajian lebih lanjut, mengingat karakteristik geografis Sidoarjo yang memiliki banyak tambak. Meskipun demikian, langkah-langkah mitigasi lainnya terus digalakkan untuk mengurangi dampak banjir di daerah ini.

Dengan sinergi antara Pemkab Sidoarjo, BBWS Brantas, dan masyarakat, diharapkan upaya penanganan banjir di Sidoarjo dapat berjalan lebih efektif dan memberikan solusi jangka panjang untuk masalah banjir yang sering mengganggu kehidupan warga. [Swd]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *