KOTA KEDIRI |MDN – Menindaklanjuti laporan warga terkait sampah yang menyumbat aliran di bawah jembatan Sungai Kedak, Pemerintah Kota Kediri langsung bertindak cepat dengan mengerahkan tim gabungan untuk membersihkan sungai tersebut. Upaya ini dilakukan sebagai respons terhadap meningkatnya debit air akibat curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan, dan Pertamanan (DLHKP) Kota Kediri, Imam Muttakin, menjelaskan bahwa tim gabungan yang terdiri dari DLHKP, Dinas PUPR, dan BPBD telah melakukan survei awal pada hari Jumat sebelumnya. Hasil survei menunjukkan bahwa sampah yang menyumbat aliran tidak hanya berupa plastik, tetapi juga kayu dan potongan bambu yang terbawa arus.
“Pembersihan dilakukan secara manual karena akses jalan yang terbatas, dan kami memperkirakan proses ini akan selesai dalam dua hari,” ujar Imam. Ia juga menambahkan bahwa dua armada truk dikerahkan untuk mengangkut sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) secara bergantian.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kediri, Joko Arianto, mengatakan bahwa tim BPBD juga turut serta membantu evakuasi dengan menerjunkan delapan personel. Mereka dilengkapi dengan peralatan seperti tali sling untuk memindahkan material yang tersangkut. Menurutnya, langkah ini bertujuan tidak hanya untuk mencegah banjir, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan sungai.
“Masyarakat terlihat antusias membantu, dan ini merupakan langkah positif. Kami berharap keterlibatan langsung ini dapat memotivasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan,” ungkap Joko.
Selain membersihkan tumpukan sampah yang menghambat aliran sungai, kegiatan ini juga menjadi ajang edukasi kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Pemerintah Kota Kediri berharap langkah ini menjadi awal dari gerakan kolektif untuk melestarikan lingkungan dan mencegah bencana banjir di masa mendatang. [Rul]