Bau Menyengat Dari Pusat Pemeliharaan Tabung Gas Elpiji Resahkan Warga. Manajemen Terkesan Cuek

admin
Bau menyengat dari pusat pemeliharaan tabung gas elpiji resahkan warga. manajemen terkesan cuek

Bau menyengat dari pusat pemeliharaan tabung gas elpiji resahkan warga. manajemen terkesan cuek 2NGAWI | MDN – Warga Desa Kartoharjo yang tinggal di sekitar bengkel pemeliharaan tabung gas elpiji 3 kilogram milik PT Manunggal Sejati di Jalan Ring Road Km 03, mengeluhkan bau menyengat yang diduga berasal dari aktivitas pengecatan tabung gas. Aroma tersebut dianggap mengganggu kenyamanan hingga menyebabkan masalah kesehatan, seperti sesak napas.

Suwoto, salah seorang warga setempat, mengungkapkan bahwa bau tersebut lebih terasa ketika angin bertiup dari selatan. Ibunya bahkan mengalami batuk-batuk karena aroma yang menyengat. “Kalau anginnya dari selatan, baunya bikin sesak. Ibu saya sampai batuk-batuk,” ujarnya ketika ditemui pada Selasa siang.

Menurut Suwoto, warga sudah melaporkan hal ini kepada pihak RT, namun laporan tersebut belum mendapatkan respons yang memadai. Kekecewaan warga kemudian dituangkan di media sosial oleh salah satu tetangganya, yang akhirnya menjadi perbincangan publik.

Hal serupa disampaikan Gacing, warga Dusun Ketanggi Kidul, yang merasa laporan langsungnya ke pihak manajemen dan produksi tidak ditanggapi serius. “Sudah beberapa kali saya komplain, tapi tidak ada solusi. Akhirnya saya unggah di grup dan langsung viral,” jelasnya. Respons dari pihak perusahaan baru muncul setelah isu ini menjadi sorotan di media sosial. Gacing mendapat kompensasi berupa sembako, tetapi ia menyayangkan kompensasi tersebut hanya diberikan kepada dirinya, sementara warga lain tidak mendapatkannya.

“Saya kecewa. Kompensasi ini diberikan hanya karena saya berani bicara. Warga lain yang juga terdampak tidak mendapatkan apa-apa, padahal bapak saya yang punya penyakit paru-paru sangat terganggu,” keluh Gacing.

Saat dikonfirmasi, Manager PT Manunggal Sejati, Wahyu, menyampaikan melalui pesan WhatsApp bahwa perusahaan telah mengambil langkah perbaikan dan memberikan kompensasi kepada warga terdampak. “Kami sudah melakukan perbaikan dan memberikan kompensasi kemarin malam. Silakan cek langsung,” tulis Wahyu dalam pesannya.

Namun, Kepala Dusun Ketanggi Kidul, Wandi, menyatakan bahwa dirinya belum menerima laporan langsung terkait keluhan bau menyengat dari warga. Ia juga menambahkan bahwa selama ini hubungan antara warga dan pihak perusahaan kurang harmonis karena minimnya perhatian terhadap masyarakat setempat.

“Sejauh ini, warga belum pernah melapor ke saya. Kalau saya lewat, memang baunya menyengat, tapi karena rumah saya jauh, dampaknya tidak terlalu terasa. Saya hanya berharap dinas terkait segera turun ke lokasi untuk memeriksa dan memberi solusi,” ungkapnya.

Wandi juga menyampaikan kritik terhadap perusahaan yang dinilai kurang peduli terhadap lingkungan sosial. Bahkan, menurutnya, perusahaan tersebut tidak pernah memberikan dukungan untuk acara-acara desa seperti peringatan Hari Kemerdekaan.

“Kalau warga mengeluh seperti ini, itu hal yang bagus. Tapi jangankan kompensasi, untuk acara desa saja mereka tidak pernah mau menyumbang,” tambah Wandi dengan nada kecewa.

Warga berharap pihak berwenang segera turun tangan untuk menindaklanjuti permasalahan ini. Dengan kolaborasi antara pemerintah dan perusahaan, warga berharap permasalahan bau menyengat ini dapat segera diatasi demi kenyamanan dan kesehatan masyarakat sekitar. [Don]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *