KEDIRI | MDN – Dalam rangka memperingati Hari Jamu Nasional Tanggal 27 Mei Tahun 2025 dengan tema Kebangkitan Nasional Indonesia melalui mahakarya warisan budaya nusantara jamu (Djampi Oesodo), Dinas Kesehatan menyelenggarakan kegiatan minum jamu bersama karyawan dan edukasi kepada pengunjung layanan perijinan di Kantor Dinas Kesehatan. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kelompok Asuhan Mandiri Tanaman Obat Keluarga (Asman Toga) serta Asosiasi Ramuan ASPETRI (Asosiasi Pengobatan Tradisional Ramuan Indonesia) Kabupaten Kediri.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, dr.Ahmad Khotib,M.Kes dalam sambutannya menyampaikan bahwa semoga jamu yang merupakan mahakarya warisan oleh nenek moyang kita kembali mendapatkan tempat di hati masyarakat khususnya di Kabupaten Kediri sehingga masyarakat bisa kembali membiasakan minum jamu untuk menjadi lebih sehat.
Asuhan Mandiri / Asman Pemanfaatan TOGA / Taman Obat Keluarga dan Akupresur merupakan upaya untuk memelihara dan meningkatkan status kesehatan serta mencegah dan mengatasi masalah / gangguan kesehatan ringan secara mandiri oleh individu, keluarga, kelompok, masyarakat dengan memanfaatkan TOGA dan Akupresur. Gerakan Asuhan Mandiri kesehatan tradisional adalah salah satu upaya dari pelayanan kesehatan dengan memanfaatkan TOGA dan keterampilan Akupresur melalui Pembentukan dan pengembangan kelompok Asuhan Mandiri, Kegiatan kelompok Asuhan Mandiri secara benar dan berkesinambungan, Pelaksanaan pembinaan Asuhan Mandiri secara berjenjang.
Dengan melakukan Asuhan Mandiri pemanfaatan TOGA dan Akupresur diharapkan dapat merubah paradigma dari pengobatan kuratif menjadi promotif dan preventif yang bermanfaat bagi keluarga dalam menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarganya secara efektif dan efisien. Di Kabupaten Kediri sampai tahun 2024 terbentuk 129 Kelompok Asuhan Mandiri Toga di 94 Desa dari 344 desa dan sudah dapat pengesahan SK Kepala Desa. Kelompok Asuhan Mandiri Toga dan Akupresur adalah kelompok masyarakat yang mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan mengatasi masalah gangguan kesehatan ringan secara mandiri oleh individu dalam keluarga, kelompok atau masyarakat dengan memanfaatkan TOGA dan akupresur.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan nomer 6 tahun 2016, tentang Formularium Obat Herbal Asli Indonesia yang dimaksud dengan obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
World Health Organization (WHO) memberi definisi tentang obat tradisional sebagai “keseluruhan pengetahuan, keterampilan, dan praktik yang berdasarkan teori kepercayaan, dan pengalaman asli yang berasal dari budaya yang berbeda, baik yang dapat dijelaskan atau tidak, yang digunakan dalam pemeliharaan kesehatan, serta dalam pencegahan, diagnosis, perbaikan, atau pengobatan penyakit fisik dan mental” Jadı darı definisi ini ada kata kunci “turun-temurun” atau WHO menyatakan “pengalaman asli” artinya sudah digunakan oleh masyarakat secara berulang dan tentunya hal ini sangat terkait bahwa ramuan bahan tersebut memberikan khasiat yang diharapkan dan tidak memberi efek negatif pada tubuh pemakainya.
Apabila ramuan tersebut tidak memberikan efek yang diharapkan, tentu tidak akan berlanjut pada generasi berikutnya. Demikian juga apabila ramuan bahan tersebut memberikan efek toksik atau efek samping yang tidak diharapkan, pasti ramuan tersebut tidak akan digunakan lagı Oleh karena itu tidak terlalu salah pendapat yang menyatakan bahwa obat tradisional itu “berkhasiat dan aman” sebatas pembuktian secara empirik oleh masyarakat pengguna Apakah benar obat tradisional itu berkhasiat dan aman masih diperlukan konfirmasi dan pembuktian lebih lanjut dengan instrument yang lebih peka.
Ada banyak cara untuk tetap sehat dan memperkuat sistem kekebalan tubuh, kekebalan tidak dapat dibangun dalam sehari, tetapi kabar baiknya adalah bahwa makanan dan minuman yang seimbang dan aktif secara fisik dan mental biasanya cukup untuk menjaga sistem kekebalan tubuh Anda dalam keadaan sehat. Jamu mungkin dapat menjadi salah satu pilihan untuk memperkuat sistem imun tubuh seseorang. Jamu adalah obat herbal tradisional Indonesia yang telah dipraktekkan selama berabad-abad di masyarakat Indonesia untuk menjaga kesehatan dan mengobati penyakit. Meskipun sudah banyak obat-obatan modern, jamu masih sangat populer di Masyarakat. Jamu merupakan pilihan di Masyarakat karena dengan harga yang murah dan bahan baku yang mudah ditemukan maka jamu dapat dibuat dan di konsumsi sendiri di rumah.
Tanaman yang dapat dikonsumsi dan dibuat menjadi jamu untuk immune booster antara lain adalah temulawak, kunyit, jahe, dan pegagan. Selain bahan utama tersebut dapat juga ditambahkan bahan lain untuk menambah rasa dan memberi aroma yang menggugah selera seperti kayu manis, serai, dan gula aren. Temulawak atau Curcuma xanthorrhiza Roxb merupakan tanaman yang sering digunakan sebagai obat-obatan yang tergolong dalam suku temu- temuan (Zingiberaceae). Salah satu kandungan terbanyak yang dimiliki tumbuhan temulawak ialah pati, pati temulawak mengandung kurkuminoid yang membantu proses metabolisme dan fisiologis organ badan. Penggunaan temulawak dalam pengobatan tradisional banyak digunakan dalam pengobatan gangguan pencernaan, sakit kuning, keputihan, meningkatkan daya tahan tubuh serta menjaga kesehatan. Jahe (Zingiber Officinale) merupakan tanaman rempah yang berasal dari Asia Selatan, dan sekarang telah tersebar ke seluruh dunia. Jahe dimanfaatkan sebagai bahan obat herbal karena mengandung minyak atsiri dengan senyawa kimia aktif, yang berkhasiat dalam mencegah dan mengobati berbagai penyakit.
Senyawa kimia aktif yang juga terkandung dalam jahe yang bersifat anti-inflamasi dan antioksidan, adalah gingerol, beta-caroten, capsaicin, asam cafeic, curcumin dan salisilat. Kunyit, Curcuma Domestica val (Zingiberaceae) adalah tanaman tropis yang banyak terdapat di benua Asia. Dalam sejarah perobatan rakyat India, kunyit dianggapkan sebagai bahan antibiotik yang terbaik sementara pada masa yang sama kunyit juga digunakan untuk memudahkan proses pencernaan dan memperbaiki perjalanan usus.
Dari ketiga bahan diatas diketahui mengandung senyawa kurkumin yang memiliki banyak sekali manfaat seperti : antioksidan, antiinflamasi, antibakteri, dan antivirus yang sangat cocok apabila digunakan untuk meningkatkan imunitas agar tetap sehat. Dan pegagan (Centella asiatica (L) Urban) merupakan Herba tahunan tanpa batang dengan rimpang pendek dan stolon-stolon yang melata, berlekuk dua, jelas berusuk, berwarna kuning kecoklatan, berdinding agak tebal.
Kunyit, bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan juga berfungsi sebagai antioksidan dan antimikroba. Sedangkan jahe dikenal sebagai penguat kekebalan tubuh dan temulawak bermanfaat dalam menjaga kesehatan hati. Dengan mengkonsumsi tanaman tersebut dalam bentuk jamu secara teratur berpotensi mencegah penularan berbagai mikroba, termasuk virus dan bakteri. Pegagan (Centella asiatica (L) Urban) mengandung Asam asiaticosid, Asiatic, dan madecasic yang berguna untuk mengobati Obat awet muda, diuretic, asma, luka, radang, bronchitis, disentri, lepra, penambah nafsu makan.
Walaupun tidak menggantikan terapi medis utama, penggunaan jamu sebagai bagian dari warisan budaya dan pengobatan tradisional telah menjadi pilihan banyak masyarakat Indonesia untuk menjaga kebugaran dan menunjang kualitas hidup. Ramuan-ramuan seperti jahe, temulawak, meniran, dan pegagan diyakini memiliki efek imunostimulan dan antiinflamasi yang bermanfaat, terutama dalam mendukung pemulihan dari penyakit infeksi saluran pernapasan. Oleh karena itu, pengembangan dan pelestarian tanaman obat tradisional perlu terus didorong, baik melalui pendekatan ilmiah maupun regulasi kesehatan nasional, guna memperkuat upaya preventif dan promotif dalam meningkatkan derajat Kesehatan Masyarakat.
Berikut ini adalah Ramuan dan Akupresur untuk meningkatkan daya tahan tubuh di Masyarakat:
Ramuan Meningkatkan Daya Tahan Tubuh :
Bahan Ramuan :
Jahe emprit/ jahe merah : 1 Ibu Jari
Pegagan : 1 Jumput
Temulawak : 1 Iris
Gula Merah : Secukupnya
Air matang hangat : 1 ½ Gelas
Cara pembuatan :
Jahe dan temulawak dimemarkan. Pegagan dan gula merah dipotong kecil-kecil. Semua bahan dicampur dan direbus di dalam air mendidih selama 10-15 menit dengan api kecil.
Cara pemakaian :
Ramuan diminum hangat-hangat 2 kali sehari sebanyak 1 gelas.
Keterangan :
Ramuan bisa juga digunakan pada anak anak usia di atas 12 tahun dan dewasa. Untuk dewasa rimpang kencur sebanyak 3 jari.
Perhatian :
Hindari penggunaan untuk ibu hamil dan sedang mengonsumsi obat pengencer darah.
Akupresur Meningkatkan Daya Tahan Tubuh :
Akupresur untuk meningkatkan daya tahan tubuh dapat dilakukan pemijatan pada lokasi yang letaknya 4 jari di bawah lutut di tepi luar tulang kering. Lokasi yang letaknya 4 jari di atas mata kaki bagian dalam. Pijatan lokasi ini dilakukan dengan posisi kaki disilangkan ke atas paha. Lokasi yang terletak di punggung tangan pada tonjolan tertinggi ketika ibu jari dan telunjuk dirapatkan.
Akupresur untuk meningkatkan daya tahan tubuh dapat melakukan pemijatan pada lokasi yang terletak di garis tengah tubuh depan di pertengahan ujung bawah tulang dada dengan pusar. Lokasi yang terletak di pinggang sejajar dengan pusar, selebar 2 (dua) jari tangan ke samping kiri dan kanan dari garis tengah. Lokasi yang terletak pada 4 jari di atas tonjolan mata kaki luar.
Sudah sejak dahulu masyarakat Indonesia sering mengonsumsi jamu. Jamu dipercaya memiliki khasiat-khasiat yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan melindungi diri dari penyakit. Manfaat jamu bagi tubuh sesuai dengan kandungan bahan yang digunakan. Penyakit akibat virus dan bakteri memang pada umumnya merupakan self-limiting disease yang mengandalkan kekuatan pertahanan tubuh (WHO, 2021). Sistem daya tahan tubuh memiliki peran besar dalam melindungi tubuh dari paparan virus dan bakteri pada penderita penyakit menular seperti Tuberkulosis (TBC), Covid 19, Human Immunodeficiency Virus (HIV), Influenza, Demam Berdarah, dan Hepatitis.
Keadaan imunitas orang yang sedang terjangkit penyakit jauh lebih lemah dibandingkan orang sehat. Peningkatan daya tahan tubuh sangat penting untuk mencegah tubuh terserang penyakit. Ramuan jamu juga bisa menjadi salah satu alternatif yang dapat digunakan masyarakat untuk menjaga imunitas tubuh. Selain di gunakan untuk menjaga imunitas tubuh bagi pasien penyakit menular yang di sebabkan oleh virus dan bakteri ramuan jamu juga di peruntukkan bagi penderita degeratif atau penyakit tidak menular seperti tekanan darah tinggi, kolesterol, radang sendi, gangguan fungsi hati, wasir, asam urat, maag/gangguan lambung, batu saluran kencing, kencing manis dan obesitas.
Ramuan jamu sebagai bagian khasanah kekayaan budaya bangsa harus tetap dilestarikan. Marilah kita menjadi pelestari jamu dengan cara mengkonsumsi jamu sesuai aturan pemakaian sehingga khasiat dan keamanan jamu dapat diperoleh. Tidak lupa kita ajak seluruh masyarakat untuk minum jamu demi menjaga Kesehatan dan melestarikan budaya bangsa “Selamat Hari Jamu [* Yud]