Gubernur Khofifah Apresiasi Manajemen Haji 2025: Ibadah di Masjidil Haram Lebih Nyaman dan Khusyuk

admin
Gubernur khofifah apresiasi manajemen haji 2025 ibadah di masjidil haram lebih nyaman dan khusyuk
Gubernur Khofifah bersama anaknya saat menjalani ibadah haji. Foto : Humas Kanwil Kemenag Jatim
Gubernur khofifah apresiasi manajemen haji 2025 ibadah di masjidil haram lebih nyaman dan khusyuk 2
Gubernur Khofifah saat berfoto di depan Kabah, Mekkah. Foto : Humas Kanwil Kemenag Jatim

ARAB SAUDI | MDN – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memberikan apresiasi atas perbaikan sistem manajemen haji yang diterapkan oleh Pemerintah Arab Saudi pada tahun 2025. Menurutnya, penyempurnaan ini berkontribusi besar dalam meningkatkan kenyamanan dan kekhusyukan jemaah dalam menjalankan ibadah di Masjidil Haram.

Saat ini, Khofifah sedang melaksanakan ibadah haji atas undangan Khadimul Haramain Asy Syarifain, Raja Salman bin Abdul Aziz Al Saud. Dalam perjalanan spiritualnya, ia didampingi oleh putra bungsunya, Ali Mannagalli, serta 40 jemaah dari Indonesia yang juga merupakan tamu undangan raja, bersama rombongan jemaah dari 140 negara lainnya.

Dalam keterangannya, Khofifah menekankan bahwa regulasi baru yang diterapkan dalam pengelolaan jemaah di Masjidil Haram terasa lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya. “Alhamdulillah, tahun ini akses jemaah ke Masjidil Haram jauh lebih teratur dan tertata. Sirkulasi jemaah lebih lancar, dan petugas yang bertugas juga lebih ramah dalam memberikan arahan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Khofifah juga menyoroti perbaikan akses menuju Masjidil Haram yang kini lebih fleksibel dengan semakin banyaknya pintu masuk yang dibuka. “Dulu, sering kali jemaah harus berputar jauh mencari pintu yang terbuka. Namun sekarang, akses lebih mudah sehingga ibadah lebih nyaman,” jelasnya.

Menurutnya, kondisi Masjidil Haram kali ini terasa lebih lapang, tanpa desak-desakan yang biasa terjadi dalam prosesi masuk dan keluar masjid. Ia mengakui bahwa kebijakan baru yang diterapkan oleh Pemerintah Arab Saudi telah berhasil mengurangi kepadatan dan meningkatkan keteraturan jemaah.

Gubernur Khofifah menegaskan bahwa pengalaman yang ia rasakan bukan semata karena statusnya sebagai jemaah undangan kerajaan. “Saat umrah di Ramadan lalu, saya juga merasakan perbedaan yang signifikan. Perbaikan manajemen ini benar-benar memberi dampak positif bagi jemaah,” tambahnya.

Ia juga mengapresiasi berbagai penyesuaian dalam penyelenggaraan haji, mulai dari skrining yang lebih ketat, pengaturan akses ke Masjidil Haram, hingga peningkatan sistem administrasi bagi jemaah. Menurutnya, langkah-langkah ini mencerminkan keseriusan Pemerintah Arab Saudi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi para tamu Allah.

Menjelang puncak haji, Khofifah berharap agar kelancaran yang dirasakan di Masjidil Haram dapat terus berlanjut hingga ke Wukuf di Arafah pada 5 Juni mendatang, serta dalam prosesi lainnya seperti Muzdalifah, Mina, dan thawaf ifadhah. “Saat jutaan jemaah bergerak menuju Arafah dan Mina, manajemen yang baik menjadi kunci agar ibadah dapat berjalan lancar dan penuh kekhusyukan,” tandasnya.

Khofifah pun mendoakan agar seluruh jemaah dapat menunaikan ibadah haji dengan baik serta memperoleh predikat haji mabrur. Ia juga berharap agar mereka yang belum berkesempatan berhaji dapat segera mendapat panggilan untuk menjalankan ibadah di tanah suci. “Semoga Allah memberikan kesempatan bagi semua yang merindukan Baitullah,” pungkasnya. [Nat/Red]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *