Daerah  

Surabaya Intensifkan Pemantauan Kesehatan, Dinkes Pastikan Belum Ada Kasus COVID-19

admin
Siaga covid 19, dinkes kota surabaya
Kepala Dinkes Kota Surabaya, Nanik Sukristina. Foto: dok.pemkotsurabaya

SURABAYA | MDN – Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) memastikan bahwa hingga saat ini tidak ada laporan kasus COVID-19 terkonfirmasi di Kota Pahlawan. Langkah pemantauan yang ketat terus dilakukan sebagai bentuk antisipasi, menyusul edaran kewaspadaan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kepala Dinkes Surabaya, Nanik Sukristina, menyatakan bahwa pemantauan dilakukan melalui sistem Surveilans Ketat Deteksi Dini dan Respons (SKDR) yang diperbarui setiap minggu serta melalui laboratorium rujukan. “Sejauh ini, tidak ada kasus COVID-19 yang terkonfirmasi di Surabaya. Kami tetap siaga dengan pemantauan rutin dan upaya pencegahan,” ungkapnya.

Sebagai bagian dari strategi pencegahan, Dinkes telah mengaktifkan pengawasan terhadap penyakit mirip influenza (ILI) dan infeksi saluran pernapasan akut (SARI) di fasilitas kesehatan, termasuk Puskesmas dan Rumah Sakit. Selain itu, kampanye edukasi protokol kesehatan terus digencarkan dengan melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, serta Ketua RT/RW.

Dinkes juga memberikan perhatian khusus terhadap pelaku perjalanan dari luar negeri serta warga yang baru kembali dari daerah berisiko tinggi. Selain pemantauan kesehatan, masyarakat diimbau untuk tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, menerapkan etika batuk, menggunakan masker di tempat ramai, serta mengurangi mobilitas yang tidak perlu.

Meskipun belum ada kasus COVID-19 terkonfirmasi, pemantauan kesehatan pascalibur panjang tetap dilakukan. Berdasarkan laporan SKDR, kasus infeksi saluran pernapasan masih dalam batas normal dan lebih sering disebabkan oleh alergi serta flu biasa.

Dinkes Kota Surabaya juga menegaskan bahwa biaya perawatan pasien COVID-19 tetap ditanggung oleh Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), sesuai dengan indikasi medis yang berlaku. “Kami terus memperkuat koordinasi dengan seluruh rumah sakit dan Puskesmas di Surabaya agar pelaporan kasus ISPA dan ILI-SARI berjalan optimal,” tambah Nanik.

Sebagai langkah kewaspadaan, pihaknya terus berpedoman pada edaran Kemenkes terkait penguatan deteksi dini serta komunikasi risiko. Dinkes Surabaya berkomitmen untuk terus menjaga kesehatan masyarakat dan memastikan kesiapan menghadapi potensi ancaman COVID-19 di masa mendatang. [Nat]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *