Warta  

Pembangunan Jalan Jamula di Batu Rono Sebabkan Kemacetan Parah

admin
Img 20251020 101540

LAMONGAN – MDN | Proyek pembangunan jalan rabat beton di ruas Jamula, tepatnya di sekitar Genengan Batu Rono, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan, memicu kemacetan panjang yang dikeluhkan oleh para pengguna jalan. Pengecoran yang tengah berlangsung sejak awal pekan ini belum diimbangi dengan pengaturan lalu lintas yang memadai, sehingga arus kendaraan tersendat hingga lebih dari dua kilometer.

Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa sistem buka tutup jalan yang seharusnya diterapkan secara bergantian belum berjalan optimal. Estimasi waktu tunggu mencapai satu jam, menyebabkan antrean kendaraan mengular dan mengganggu kelancaran perjalanan, terutama bagi pengendara dari dan menuju wilayah Sugio.

Sejumlah pengendara mengaku terjebak kemacetan selama berjam-jam tanpa informasi yang jelas dari petugas proyek. “Kami tidak tahu harus menunggu berapa lama. Tidak ada papan informasi atau petugas yang mengarahkan,” ujar salah satu pengemudi yang enggan disebut namanya.

Kondisi ini menimbulkan keresahan, terlebih bagi warga yang memiliki aktivitas harian seperti bekerja, berdagang, atau mengantar anak sekolah. Ketidakhadiran pengaturan lalu lintas yang terstruktur dinilai memperparah situasi.

Untuk mengurangi dampak kemacetan, masyarakat diimbau untuk sementara waktu menggunakan jalur alternatif selama proyek berlangsung. Beberapa jalur pengganti yang dapat digunakan antara lain melalui poros desa sekitar atau jalur sekunder yang menghubungkan wilayah Sugio dan Lamongan.

Pihak terkait, khususnya pelaksana proyek dan dinas perhubungan, diharapkan segera melakukan evaluasi terhadap sistem pengaturan lalu lintas di lokasi pembangunan. Penempatan petugas lapangan, papan informasi, serta koordinasi dengan aparat desa setempat menjadi langkah penting agar kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan tetap terjaga.

Proyek pembangunan jalan Jamula sejatinya bertujuan meningkatkan kualitas infrastruktur dan aksesibilitas masyarakat. Namun, tanpa manajemen lalu lintas yang baik, manfaat jangka panjang bisa tertutupi oleh dampak jangka pendek yang merugikan. Pemerintah daerah diminta turun tangan agar pelaksanaan proyek tidak mengorbankan mobilitas warga. [J2]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *