TUBAN – MDN | Pemerintah Kabupaten Tuban melalui Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan (Diskopumdag) terus memperkuat kapasitas kelembagaan koperasi di tingkat desa dan kelurahan. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah menggelar Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengurus Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) se-Kabupaten Tuban, yang berlangsung di KSPKP Tuban mulai 27 Oktober hingga 15 November 2025.
Kegiatan ini diikuti oleh 656 peserta dari 328 KDKMP yang telah terbentuk, dibagi dalam enam angkatan dengan durasi pelatihan masing-masing selama tiga hari.
Kepala Bidang Koperasi Diskopumdag Tuban, Abdul Afif, menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk membekali pengurus KDKMP dengan pemahaman dasar mengenai regulasi koperasi, prinsip-prinsip kelembagaan, serta keterampilan teknis dalam pengelolaan organisasi.
“Kami ingin memastikan para pengurus mampu menjalankan tugas sesuai aturan, mulai dari menyusun laporan pertanggungjawaban, mengelola RAT, hingga membuat rencana bisnis sederhana,” ujar Afif, Selasa (28/10).
Selain aspek teknis, pelatihan ini juga menekankan pentingnya kepemimpinan koperasi yang kolaboratif, transparan, dan berorientasi pada pelayanan anggota. Setiap peserta didorong untuk menyusun rencana aksi tiga bulan guna mengembangkan koperasi di wilayah masing-masing.
Kepala Dinsos P3A serta PMD Tuban, Sugeng Purnomo, yang turut menjadi pemateri, menekankan pentingnya komunikasi aktif antara pengurus KDKMP dengan pemerintah desa atau kelurahan.
“Koperasi tidak bisa berjalan sendiri. Harus ada sinergi dengan Pemdes dan Bumdes untuk menggali potensi lokal dan memperkuat kemitraan bisnis,” pesannya.
Sugeng juga mendorong pengurus KDKMP untuk mengembangkan model bisnis yang berkelanjutan dan berbasis potensi desa, agar koperasi benar-benar menjadi motor ekonomi kerakyatan.
Pelatihan ini merupakan bagian dari strategi Pemkab Tuban dalam memperkuat ekosistem koperasi sebagai pilar ekonomi lokal. Dengan peningkatan kapasitas SDM dan tata kelola yang profesional, KDKMP diharapkan mampu menjadi wadah pemberdayaan masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan.
“Koperasi yang kuat akan berdampak langsung pada kesejahteraan anggota dan masyarakat desa secara luas,” tutup Afif. [J2]
