LAMONGAN – MDN | Suasana khidmat dan penuh kebersamaan mewarnai pelaksanaan Doa Bersama Warga Dusun Banan, Desa Gunungrejo, Kecamatan Kedungpring, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Kegiatan yang digelar di halaman Masjid At-Taqwa pada Rabu (29/10/2025) ini menjadi momentum spiritual dan sosial yang menyatukan ribuan warga dari berbagai daerah.
Acara ini digelar sebagai bentuk sujud syukur dan tradisi bersih dusun, sekaligus mendoakan para leluhur dan sesepuh yang menjadi cikal bakal berdirinya Dusun Banan. Selain itu, warga juga bersyukur atas limpahan kesehatan, kesejahteraan, dan kehidupan yang rukun dan sentosa di tengah keberagaman profesi seperti petani, buruh, pedagang, dan pengusaha.
“Kami sangat berterima kasih atas warisan semangat para pendiri dusun. Semoga Desa Gunungrejo semakin maju dan jaya,” ujar Mat Lazim, Ketua Panitia sekaligus Kepala Dusun Banan.
 |
 |
Acara ini dihadiri sekitar 5.000 orang dari Kabupaten Lamongan, Tuban, dan Bojonegoro. Turut hadir Bupati Lamongan Dr. H. Yuhronur Efendi (Pak Yes), Camat Kedungpring, Kapolsek, Danramil, Kepala Desa Gunungrejo Gutomo beserta perangkat desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, takmir masjid, Fatayat, Muslimat, pemuda, serta para donatur dari dalam dan luar desa.
Dalam sambutannya, Gutomo menyampaikan ucapan selamat datang kepada Bupati Lamongan dan tamu kehormatan Gus Iqdam beserta grup Hadroh Sabilu Taubah. Ia juga mengapresiasi seluruh warga dan donatur atas kontribusi materi dan pemikiran yang membuat acara berjalan lancar.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah bersinergi, termasuk Banser dan pemuda yang turut mengamankan jalannya acara,” ucap Gutomo.
 |
 |
Acara inti berlangsung pada malam hari dengan rangkaian tahlil, istighosah, dan sholawat yang dipimpin oleh para kyai, di antaranya KH. Jafar Shodiq, KH. Mustakim, KH. Ibrahim, dan lainnya. Ribuan warga memadati lokasi, menciptakan suasana spiritual yang menyentuh dan meriah.
Bupati Lamongan, Pak Yes, menyampaikan rasa syukur dapat kembali hadir di tengah warga Dusun Banan dalam acara yang bertema “Syukur”. Ia menekankan pentingnya menjaga tradisi dan nilai-nilai kebersamaan sebagai kekuatan sosial masyarakat desa.
“Kegiatan seperti ini memperkuat ikatan warga dan menjadi bukti bahwa tradisi lokal mampu membangun harmoni dan semangat gotong royong,” ujar Pak Yes.
Acara ditutup dengan pesta kembang api dan mercon yang menambah semarak suasana malam. Warga berharap kegiatan serupa dapat kembali digelar tahun depan, dengan kehadiran Gus Iqdam “Dekengane Pusat” sebagai magnet spiritual dan kebersamaan. [J2]
