NGAWI | MDN – Proses penjaringan dua perangkat desa di Desa Bangunrejo Lor Kecamatan Pitu Ngawi memunculkan sorotan dari sejumlah warga. Mereka menilai minimnya pendaftar diduga dipengaruhi kedekatan calon terpilih dengan kepala desa Tardi.
Seorang warga bernama Har, mengungkapkan bahwa dua perangkat desa yang terpilih disebut-sebut masih memiliki hubungan kedekatan keluarga dengan kades Tardi.
“Yang Kasun Cengklik itu putranya pak kades sementara kaur TU dan Umum masih keponakan menantunya kades,yang ikut tes kemarin dapat nilai nol, jadi yang Kaur itu putranya Bu Catur semua orang terdekat,” ujar Har. Sabtu(15/11/25)
Menurutnya, bahwa alasan sebagian warga enggan mendaftarkan diri adalah karena merasa tidak percaya diri bersaing dengan calon yang merupakan kerabat kepala desa.
“mau daftar sudah nggak berani, sudah silau soalnya lawannya anak dan saudaranya,” jelasnya.
Jika sebelumnya, kades Tardi menyebut angka pendaftar dua formasi itu terbilang minim lantaran tidak tersedianya lahan bengkok bagi perangkat.
“Bangunrejo Lor tidak ada lahan bengkok untuk perangkat, jadi yang daftar minim, ” Kata kades Tardi.
Namun warga menilai faktor kedekatan keluarga lebih dominan mempengaruhi situasi tersebut.
Saat media ingin mengkonfirmasi Reformansyah, Kaur TU dan Umum kerumahnya, ia terlihat buru buru ingin menjenguk kerabatnya yang sakit. Sementara wanita paruh baya hanya berucap, “langsung ke pak kades aja ya, kami buru buru mau jenguk saudara sakit, ” Ujar wanita itu sembari masuk mobil bersama keluarganya.
Terpisah, warga juga membenarkan perihal kedekatan kedua perangkat yang memperoleh nilai tertinggi kemarin.
“Yang jadi putranya Bu Catur, masih ada hubungan kerabat dengan menantunya pak kades, jadi dua duanya bisa dibilang masih orang dekatnya kades,” tambah warga lain.
Hingga berita ini diturunkan pihak pemerintah desa Bangunrejo Lor maupun kades belum memberikan keterangan resmi terkait tanggapan warga tersebut. [Don]














