Ragam  

Wisata Religi: Keunikan Makam Syekh Abdullah Mudzakir di Tengah Pantai

admin
Untitled (3)

DEMAK – MDN | Jamaah istighosah Darul Hidayah dari Dusun Pupus, Desa Blawi, Kecamatan Karangbinangun, Kabupaten Lamongan, merasakan pengalaman berkesan saat berziarah ke makam Syekh Abdullah Mudzakir atau yang akrab disebut Mbah Mudzakir, Minggu (16/11/2025). Makam ulama besar ini terletak di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, dengan keunikan posisi seolah mengapung di tengah lautan.

Keunikan tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi para peziarah. Tahun ini, jamaah Darul Hidayah memprogramkan ziarah khusus ke makam Mbah Mudzakir, seorang ulama yang dikenal linuwe (luar biasa).

Untitled (5)Untuk mencapai lokasi makam, peziarah harus menempuh jalur air menggunakan perahu atau berjalan melalui jembatan kayu penghubung yang sempit dan panjang. Makam seluas 250 meter persegi itu kini dikepung air laut akibat abrasi yang berlangsung bertahun-tahun. Dahulu, bangunan makam masih menyatu dengan Pulau Blekok, Dusun Tambaksari, namun daratan tersebut kini terpisah dan ditumbuhi hutan mangrove yang menjadi habitat burung blekok atau kuntul.

Menurut juru kunci makam, Ahmad, Syekh Abdullah Mudzakir adalah pejuang Islam yang menyebarkan agama sekaligus melawan penjajah Belanda sekitar tahun 1869–1900. “Mbah Mudzakir adalah tokoh yang berperan besar dalam dakwah Islam di pesisir Demak. Makam ini juga menjadi tempat peristirahatan keluarga beliau, dari istri hingga menantu,” jelas Ahmad.

Ia menambahkan, di bawah kompleks makam terdapat ratusan makam lain yang ikut terkubur akibat abrasi. Meski demikian, lokasi ini tetap ramai dikunjungi peziarah, bahkan dari luar Jawa dan mancanegara.

Untitled (4)KH Muklis, warga Lamongan yang turut hadir bersama jamaahnya, mengungkapkan bahwa ziarah ke makam waliyullah sudah menjadi rutinitas. Namun, baru kali ini ia berkesempatan datang ke makam Syekh Mudzakir. “Selain mengingat perjuangan para wali dalam menyebarkan Islam, ziarah juga mengingatkan kita akan kematian. Di sini kami membaca Alquran, tahlil, dan mengirim doa,” ujarnya.

Ziarah ke makam Syekh Mudzakir bukan sekadar ritual spiritual, tetapi juga sarana mengenang sejarah Islam di Indonesia. Keberadaan makam di tengah pantai menjadi simbol keteguhan dakwah Islam di wilayah pesisir, sekaligus pengingat akan dampak abrasi yang mengubah lanskap desa Bedono dan sekitarnya.

Dengan berziarah, jamaah berharap dapat memperkuat keimanan, menambah wawasan sejarah perjuangan tokoh Islam, serta mengambil teladan dari kehidupan para wali. [Bed]

Catatan :

  • Lokasi: Makam Syekh Abdullah Mudzakir, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.
  • Akses: Perahu atau jembatan kayu penghubung.
  • Keunikan: Makam berada di tengah pantai akibat abrasi.
  • Nilai sejarah: Syekh Mudzakir dikenal sebagai pejuang Islam melawan penjajah Belanda (1869–1900).
  • Tradisi: Ramai dikunjungi peziarah dari berbagai daerah, termasuk luar negeri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *