LAMONGAN – MDN | Pertumbuhan enceng gondok di aliran Bengawan Njeroh, Lamongan, telah menjadi permasalahan yang serius. Tanaman air ini telah menutupi sungai yang seharusnya menjadi sumber kehidupan bagi ribuan petani tambak di enam kecamatan, yaitu Karanggeneng, Turi, Kalitengah, Karangbinangun, Glagah, dan Deket.S abtu (06/12/2025)
Ketua Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air (IP3A) Bengawan Njeroh, H. Kojim, menyatakan bahwa enceng gondok adalah bencana bagi masyarakat Bengawan Njeroh. “IP3A adalah kelompok petani pemakai air. Kami telah berperan aktif dalam mengurai permasalahan enceng gondok, namun saat ini peran kami berhenti dan kami kembali ke tupoksi kami sebagai wadah kelompok petani pemakai air,” ungkapnya.
H. Kojim juga meminta pemerintah untuk bertanggung jawab penuh dalam menangani permasalahan enceng gondok di Bengawan Njeroh. “Pemerintah bertanggung jawab penuh melayani kebutuhan masyarakat termasuk tentang kecukupan/kelebihan air. Tapi sebagai wilayah pemanfaat, mestinya seluruh kades berperan aktif menggunakan dana mitigasi bencana,” paparnya.
Pemerintah Kabupaten Lamongan telah melakukan penanganan enceng gondok di Bengawan Njeroh dengan menggunakan mesin pencacah. Namun, pertumbuhan enceng gondok yang sangat cepat membuat penanganan menjadi tidak efektif. Oleh karena itu, diperlukan pemikiran dan langkah bersama semua pihak, terutama yang memegang anggaran, untuk menangani permasalahan ini.
H. Kojim berharap bahwa semua pihak dapat bekerja sama untuk menangan permasalahan enceng gondok di Bengawan Njeroh. “Keadaan ini kalau tidak bersatu proses penanganannya, setiap tahun dipastikan problem yang sama. Butuh pemikiran dan langkah bersama semua pihak utamanya yang pemegang anggaran,” tutupnya. [NH]













