Daerah  

17 Sekolah di Tuban Raih Penghargaan Adiwiyata Nasional dan Mandiri 2025

admin
17 Sekolah di Tuban Raih Penghargaan Adiwiyata Nasional dan Mandiri

TUBAN | MDN — Dunia pendidikan Kabupaten Tuban kembali mencatatkan prestasi gemilang di tingkat nasional. Sebanyak 17 sekolah dari berbagai jenjang berhasil meraih Penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional dan Adiwiyata Mandiri Tahun 2025. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Dr. Hanif Faisol Nurofiq, dalam seremoni di Gedung Sasono Utomo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis (11/12).

Dari jumlah tersebut, sembilan sekolah dinobatkan sebagai Sekolah Adiwiyata Mandiri, yakni SMPN 1 Semanding, SMPN 1 Grabagan, SMPN 5 Tuban, SMKN 3 Tuban, SMPN 1 Kerek, MTsN 1 Tuban, SMAN 1 Rengel, SMPN 1 Jenu, dan SMPN 2 Palang. Sementara delapan sekolah lainnya menerima penghargaan Adiwiyata Nasional, yaitu SMPN 6 Tuban, SMPN 3 Tuban, SMKN Jatirogo, SDN Semanding, SMPN 1 Tuban, SMPN 1 Kenduruan, SMAN 5 Tuban, serta SMPN 1 Plumpang.

Capaian ini mencerminkan lonjakan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2024, hanya delapan sekolah di Tuban yang menerima penghargaan serupa. Artinya, terjadi peningkatan sebesar 112,5 persen dalam satu tahun terakhir.

Dalam sambutannya, Menteri Lingkungan Hidup menekankan pentingnya pendidikan lingkungan sebagai fondasi menghadapi krisis iklim global. Ia menyebut sekolah sebagai garda terdepan dalam membentuk karakter generasi muda yang peduli terhadap kelestarian alam.

“Sekolah memiliki peran strategis dalam membangun kesadaran ekologis sejak dini, terutama di tengah meningkatnya ancaman bencana lingkungan,” ujar Hanif.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Kabupaten Tuban, Anthon Trilaksono, turut menyampaikan apresiasi atas pencapaian tersebut. Menurutnya, keberhasilan ini merupakan buah dari kolaborasi lintas sektor.

“Prestasi ini adalah hasil kerja kolektif antara DLHP, Dinas Pendidikan, Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Kementerian Agama, pihak swasta, dan seluruh warga sekolah,” kata Anthon saat dikonfirmasi Senin (15/12).

Ia menambahkan, konsistensi dalam menerapkan perilaku ramah lingkungan menjadi kunci utama keberhasilan program Adiwiyata.

“Pembiasaan harus terus dijaga agar menjadi budaya yang melekat dan melahirkan generasi yang peduli lingkungan,” tegasnya.

Sebagai informasi, Program Adiwiyata mengusung lima aspek utama Perilaku Ramah Lingkungan Hidup (PRLH), yakni kebersihan dan sanitasi, pengelolaan sampah, konservasi keanekaragaman hayati, efisiensi energi, serta penghematan air. Program ini menjadi instrumen strategis dalam membentuk budaya peduli lingkungan di lingkungan pendidikan. [J2]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *