Warta  

Mitigasi Bencana Banjir, PU SDA Jawa Timur dan kabupaten Lamongan Lakukan Pembersihan Enceng Gondok

admin
IMG 20251221

LAMONGAN | MDN – Sebagai langkah nyata untuk mencegah terjadinya banjir di wilayah Bengawan Njeroh yang terdiri dari 6 kecamatan , yakni karanggeneng, Turi Turi, Kalitengah, Karangbinangun, Glagah dan Deket Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Lamongan, Dinas PU SDA Propinsi Jawa Timur dan BBWS Bengawan Solo tersebut melakukan pembersihan enceng gondok dengan menggunakan excavator amfibi, perahu pencacah, dan kapal pengangkat.

Minggu ( 21/12/2925).

Tujuan dari pelaksanaan tersebut adalah untuk memastikan enceng gondok tidak menghambat aliran air.
Sunjani ketua perwakilan PU SDA Jawa Timur ketika dikonfirmasi menyatakan “Pembersihan enceng gondok ini merupakan bagian dari upaya menjaga kelancaran aliran air agar fungsi sungai tetap optimal, khususnya dalam mendukung pengendalian banjir di wilayah rawan, khususnya di Bengawan Njeroh, tegas Sunjani.

Sementara itu ,Kepala Dinas PU Sumber Daya Air (SDA) Kabupaten Lamongan dijabat oleh Erwin Sulistya Pambudi ketika dikonfirmasi terkait hal tersebut menyatakan,” kita sudah memetakan titik- titik enceng gondok, dan kita dari dinas akan melakukan 5 alat
kolaborasi BBWS Bengawan Solo, PU SDA Propinsi, PU SDA Lamongan .. menggunakan yakni excavator ampibi 2 unit, Kapal enceng gondok 1 uni dan perahu pencacah 2 unit.
1 unit ampibi Bengawan Solo siaga di jalur priyoso kuro, khusus pencacah mengurai dan mengalirkan EG ke beberapa ,Sluis Kuro Kali dan Jalur Pembuangan Dam Tambakombo di Kali Malang dan Kali Corong,” tegas Erwin.

“Kami berharap kerjasama dari semua pihak untuk ikut terlibat dan berkordinasi baik secara langsung maupun masukan dan informasi, khusus Kepada kepada pemerintah desa yang wilayahnya terkena dampak dari Enceng gondok ini, semoga permasalahan Enceng gondok di Bengawan Njeroh ini segera teratasi, sehingga tidak menggangu aktivitas dan masyarakat dalam tahun ini,”,tutup Erwin.

.Diharapkan dengan engan kolaborasi lintas instansi dan lintas sektor, diharapkan pencegahan banjir melalui pembersihan aliran sungai dapat berjalan optimal. [NH]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *