NGAWI | MDN – Menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, jajaran lintas instansi di Kabupaten Ngawi bergerak cepat melakukan pemangkasan pohon yang dinilai berpotensi tumbang di sejumlah jalur utama. Langkah ini dilakukan demi menjaga kelancaran arus lalu lintas sekaligus memberikan rasa aman bagi masyarakat yang melintas.
Petugas gabungan terdiri dari Bagian Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, BPBD, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perhubungan, Satpol PP, Dinas Kesehatan, ULP PLN, Telkom Ngawi, serta relawan. Mereka menyisir titik-titik rawan dengan melakukan pemotongan cabang maupun pohon yang dianggap membahayakan.
“Memasuki musim penghujan, risiko pohon tumbang meningkat. Karena itu kami lakukan pemangkasan agar pengguna jalan merasa lebih nyaman dan aman,” ujar Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Ngawi, Fauzi Amir, ST.
Menurut Fauzi, setiap tindakan pemotongan telah melalui izin resmi dari Dinas Lingkungan Hidup. Bahkan, petugas DLH turut mendampingi proses di lapangan untuk memastikan prosedur berjalan sesuai aturan.
Langkah antisipasi ini bukan tanpa alasan. Meski kasus kecelakaan akibat pohon tumbang di Ngawi relatif jarang, Fauzi menyebut sempat terjadi insiden di Desa Mangunharjo beberapa waktu lalu. “Korban hanya mengalami luka ringan, namun hal itu menjadi pengingat agar kita lebih waspada,” tambahnya.
Tim gabungan berkomitmen melakukan monitoring rutin selama musim hujan. Setiap hari Rabu dijadwalkan pemangkasan pohon di jalur berbeda. Tahap pertama telah dilakukan di ruas Kedungglagah–Kendung, tahap kedua di Geneng–Kedungputri, dan tahap ketiga di Kedung–Pojok.
Selain menjaga keselamatan, hasil tebangan pohon juga dimanfaatkan oleh masyarakat. “Kayu hasil pemotongan kami serahkan kepada relawan untuk dikelola. Dengan begitu, tidak ada yang terbuang,” tutup Fauzi. [Don]













