Daerah  

Pedagang Lamongan Prediksi Harga Cabai Bisa Capai Rp 100 Ribu per Kg

admin
Cabai

LAMONGAN (MDN) – Melonjaknya harga cabai di Lamongan terus kian tinggi. Kenaikan paling tinggi terjadi cabai rawit merah tembus hingga Rp 80 ribu/kg. Para pedagang memprediksi kenaikan harga ini terjadi akibat dampak dari kemarau.

Dari beberapa pedagang di Pasar Rakyat di Lamongan hanya bisa pasrah melihat kondisi harga cabai setiap hari mengalami kenaikan. Para pedagang menyebut, naiknya harga cabai ini dampak dari gagalnya panen petani cabai.

“Harga cabai terus berubah, hari-hari ini harga cabai rawit antara Rp 76 ribu hingga Rp 80 ribu perkilogram,” kata salah seorang pedagang di Pasar, Hikmah (40) kepada wartawan, Selasa (31/10/2023).

Seperti ungkapan yang sama juga terjadi cabai merah besar. Menurutnya, saat ini harga Rp 37 ribu/kg. Sedangkan cabai lalapan melesat menjadi Rp 60 ribu/Kg. Hikmah mengaku mahalnya harga cabai ini membuat pembeli berkurang meski stok cabai masih aman.

“Pembeli jelas berkurang mas, karena ya mahal itu tadi sehingga banyak pembeli yang mundur,” ujarnya.

Hikmah menduga naiknya harga cabai ini dipicu oleh kemarau yang berkepanjangan hingga saat ini terjadi. Sehingga pasokan dari petani berkurang karena gagal panen.

“Kenaikan harga jenis cabai dipicu karena cuaca ekstrem yang tengah melanda karena ada petani yang gagal panen,” jelasnya.

Sementara keterangan dari Ketua Perwakilan Pedagang Pasar Lamongan, mengaku harga cabai rawit merah kini Rp 80 ribu/kg, cabai keriting semula Rp 30 ribu kini naik jadi Rp 40 ribu/kg. Sedangkan harga cabai lalapan yang kini sudah di harga Rp 60 ribu/kg.

“Naik lagi sekarang mas,” jelasnya.

Ia memprediksi jika harga cabai ini akan terus naik hingga mencapai Rp 100 ribu/kg jika cuaca ekstrem terus terjadi.

“Ya kalau terus-terusan kayak begini ya cabai bisa naik jadi Rp 100 ribu perkilogram,” tambahnya.

Anang Taufik, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lamongan, mengakui naiknya harga cabai hampir merata terjadi di semua daerah. Penyebabnya, kemarau panjang sangat berpengaruh dengan produksi cabai.

“Karena petani tidak banyak menuai hasil sehingga produksi menurun. Hasilnya pasokan ke pedagang juga otomatis berkurang,” jelasnya. [Sat]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *