Antisipasi Maraknya Perundungan di Lingkungan Sekolah, PJ. Bupati Takalar Minta Peran Aktif Seluruh Pihak

admin
Antisipasi Maraknya Perundungan Di Lingkungan Sekolah, Pj. Bupati Takalar Minta Peran Aktif Seluruh Pihak
Ilustrasi Perundungan

TAKALAR | MDN – Menyikapi terjadinya kasus perundungan di dunia pendidikan, PJ. Bupati Kabupaten Takalar, Setiawan Aswad, menekankan pentingnya peran aktif seluruh pihak dalam mencegah dan mengatasi aksi bullying. Hal ini mencakup peran orangtua, keluarga, sekolah, serta masyarakat di lingkungan sekitar.

Setiawan Aswad menyampaikan bahwa kasus perundungan dan kekerasan di sekolah-sekolah di kabupaten lain yang terjadi belakangan ini harus menjadi perhatian serius bagi semua pihak. “Tiga masalah besar yang harus dihindari di sekolah adalah kekerasan, perundungan, dan narkoba. Ketiga hal ini sangat tidak diperbolehkan dan harus dijaga agar tidak terjadi di lingkungan sekolah,” tegasnya.

Ia juga menambahkan, “Penting bagi kita untuk memberikan perhatian lebih kepada siswa-siswi dan memastikan mereka belajar dalam lingkungan yang aman dan nyaman.”

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Takalar, Darwis, S.Pd., M.M., menjelaskan bahwa semua pihak bisa bekerjasama dalam memberikan wawasan kepada para siswa mengenai nilai-nilai toleransi, kepedulian terhadap sesama, serta menumbuhkan sikap saling menghargai dalam menyikapi perbedaan tanpa harus mengedepankan kekerasan.

“Kami selalu memberikan himbauan kepada para kepala sekolah dan guru di setiap kesempatan untuk tanggap terhadap gejala atau potensi terjadinya persoalan seperti itu. Kami juga telah membentuk satgas mulai dari tingkat satuan pendidikan hingga kabupaten, dan saat ini sedang memproses surat edaran dari PJ. Bupati terkait permasalahan tersebut,” terang Darwis.

Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama bekerja mencegah dan mengatasi tindakan kekerasan, perundungan, dan bullying di lingkungan sekolah sehingga lingkungan sekolah menjadi aman, nyaman, dan positif bagi semua siswa.

“Semua pihak harus bersinergi menghilangkan tindakan ini, dimulai dari orang tua, keluarga, lingkungan, sekolahan serta lainnya untuk mendukung generasi emas di tahun 2045, di mana pada masa ini diharapkan anak-anak kita saat ini memiliki kemampuan serta karakter yang dapat dibanggakan, keahlian dan ketrampilan serta wawasan yang mampu membawa masa depan Indonesia menjadi jauh lebih baik,” tegasnya.

Darwis berharap, melalui langkah-langkah seperti ini dapat mendorong kesadaran seluruh pihak bahwa tindakan perundungan semacam itu harus dihentikan sebelum menimbulkan kerugian fisik dan mental bagi para siswa di sekolah.

“Bersama kita wujudkan generasi anti perundungan, bullying dan kekerasan di lingkungan sekolah, rubah menjadi toleransi dan saling menghargai dengan meningkatkan wawasan pengetahuan menuju generasi emas 2045,” tutupnya. [D’Kawang]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *