NGAWI | MDN – Sejumlah orang tua murid di SD Negeri Grudo 3, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi mengeluh mengenai pemotongan dana Program Indonesia Pintar (PIP) sebesar 20 ribu rupiah per siswa. Dana tersebut diklaim oleh pihak sekolah sebagai dana infak.
Menurut informasi dari salah satu orang tua murid yang tidak ingin disebutkan namanya, bantuan dana PIP yang diterima anaknya tidak utuh. Dana yang semestinya sebesar 450 ribu rupiah, telah dipotong oleh pihak sekolah sebesar 20 ribu rupiah, sehingga murid hanya menerima 430 ribu rupiah.
“Pihak sekolah bilang, dana PIP dipotong 20 ribu dan dimasukkan ke dalam amplop untuk dana infak sekolah,” tutur salah satu orang tua murid.
Pihak sekolah mengakui bahwa sekitar 20 murid SD Negeri Grudo 3 dari kelas satu hingga kelas enam menerima dana PIP. Namun, mereka berdalih bahwa pemotongan dana tersebut diperuntukkan bagi infak murid lain yang tidak menerima dana PIP.
“Sebenarnya itu bukan potongan, tapi infak untuk murid yang tidak mendapatkan dana PIP. Biasanya ada anak yatim yang tidak dapat dana PIP, kita ambilkan dari situ. Dalam aturannya memang tidak boleh, namun sudah berlangsung sejak lama,” jelas Lina, operator dana PIP SD Negeri Grudo 3.
Saat dikonfirmasi, pihak sekolah juga mengakui bahwa pemotongan dana secara sukarela dari murid penerima dana PIP menyalahi aturan. Namun, mereka tetap melakukannya dengan alasan demi kepentingan sekolah.
Operator dana PIP tingkat SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngawi, Hanafi, menegaskan bahwa pemotongan dana PIP yang diterima murid menyalahi aturan yang berlaku. Sesuai petunjuk teknis dari Kementerian Pendidikan, tidak boleh ada potongan dana PIP dan harus diterima penuh oleh murid.
“Kami akan menindaklanjuti ke sekolah yang bersangkutan untuk konfirmasi. Jika terbukti, apakah harus mengembalikan atau tidak, menunggu keputusan Kepala Bidang terkait,” tegasnya.
Laporan ini menunjukkan adanya dugaan penyimpangan dalam pengelolaan dana PIP di SD Negeri Grudo 3. Pihak terkait diharapkan segera mengambil tindakan untuk menindaklanjuti keluhan para orang tua murid. [Don]