Daerah  

Pemkab Sidoarjo Pacu STBM 5 Pilar Tingkat Madya, Menuju Kabupaten Sehat dan Mandiri

admin
Menuju kabupaten sehat dan mandiri

SIDOARJO – MDN | Pemerintah Kabupaten Sidoarjo terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas sanitasi dan kesehatan masyarakat. Setelah meraih predikat Terbaik I Kategori Pratama dalam ajang STBM Award 2024, kini Pemkab Sidoarjo menargetkan predikat lebih tinggi, yakni Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) 5 Pilar Tingkat Madya Nasional tahun 2025.

Upaya tersebut dibuktikan melalui peninjauan lapangan oleh Tim Verifikasi Kementerian Kesehatan RI pada Senin (23/6), di lima titik strategis yang merepresentasikan keberhasilan implementasi STBM. Penilaian ini mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 3 Tahun 2014 tentang STBM dan Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, yang menegaskan pentingnya upaya promotif dan preventif dalam pelayanan kesehatan masyarakat.

Lima lokasi unggulan yang disorot dalam verifikasi tersebut meliputi SMPN 1 Gedangan sebagai sekolah STBM percontohan, Puskesmas Gedangan dengan layanan berbasis inklusivitas, RT 40 Perum Magersari sebagai Kampung Mandiri, RT 23 Perum Sekardangan sebagai Kampung Edukasi Sampah, serta TPA Griyo Mulyo yang menjadi pionir pengelolaan persampahan dengan sistem BLUD.

“Ini bukan sekadar tentang penghargaan. Kami ingin membangun budaya hidup bersih dan sehat yang berkelanjutan. STBM 5 Pilar Tingkat Madya adalah pijakan menuju Kabupaten Sidoarjo yang mandiri dan berdaya saing,” ujar Bupati Sidoarjo, H. Subandi, S.H., M.Kn.

Sekretaris Daerah Fenny Apridawati menyoroti pentingnya sinergi hexahelix—pemerintah, masyarakat, akademisi, dunia usaha, media, dan komunitas—sebagai pendorong transformasi sanitasi dan perilaku hidup bersih.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan dr. Lakhsmi Herawati menyampaikan bahwa keberhasilan program ini menitikberatkan pada perubahan perilaku masyarakat, bukan hanya pembangunan infrastruktur. Hal ini sejalan dengan amanat Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting yang juga menekankan integrasi lintas sektor dalam perbaikan sanitasi.

Dengan strategi berbasis partisipasi masyarakat, regulasi yang mendukung, serta pendekatan inklusif dan inovatif, Kabupaten Sidoarjo menempatkan diri sebagai pionir daerah yang serius membangun peradaban sehat dan mandiri.

Peninjauan ini diharapkan menjadi langkah awal menuju pengakuan tingkat nasional dan sekaligus memperkuat posisi Sidoarjo sebagai kabupaten yang siap menyongsong Indonesia Emas 2045 melalui sanitasi yang berbudaya. [Swd]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *