Ragam  

Kisah IPDA Purnomo Polisi Lamongan Menolong Lelaki Tua Terlantar

admin
Kisah ipda purnomo polisi lamongan menolong lelaki tua terlantar

LAMONGAN – MDN | Depan sebuah ruko yang teduh separuh, tepat di seberang SPBU Sukodadi, seorang lelaki tua tertidur. Pakaian lusuhnya menempel kaku oleh keringat dan debu jalanan. Siang itu, matahari Lamongan tak ramah—panasnya menusuk hingga ubun-ubun. Namun tubuh renta itu tak bergeming.

Beberapa orang melintas, sesekali menoleh, lalu pergi. Sampai kemudian seorang pria berseragam cokelat muda berhenti. Ia menunduk, memperhatikan sejenak, lalu membangunkan lelaki itu pelan. Pria berseragam itu Ipda Purnomo, anggota Polres Lamongan.

“Pak… sampeyan nggih nopo?” tanyanya lirih, separuh cemas.

Lelaki tua itu membuka mata, kaget, lalu tersenyum kikuk. Namanya Sutrisno, warga Mojokerto. Ia bercerita dengan suara serak bahwa dirinya sedang dalam perjalanan pulang setelah mencari kerja serabutan. Bekal habis, tenaga pun habis. Maka ia rebah di situ, di depan ruko kosong yang teduh.

Purnomo mendengarkan dengan saksama. Di tengah teriknya hari, ia kemudian beranjak sebentar, kembali dengan sebotol air mineral dan pakaian ganti yang diambil dari dalam mobil dinasnya. Ia membantu Sutrisno berganti pakaian, menepuk bahunya, lalu menyerahkan sejumlah uang tunai untuk ongkos pulang ke Mojokerto.

“Saya tidak tega lihat beliau seperti itu. Kalau saya biarkan, siapa yang tahu apa yang akan terjadi,” katanya.

Di sekitar lokasi, beberapa warga berhenti menonton. Ada yang berdecak kagum, ada pula yang diam tapi menatap lama. Dalam hitungan menit, adegan sederhana itu berubah jadi potongan kecil kebaikan yang beredar cepat di media sosial.

Tindakan spontan Ipda Purnomo bukan bagian dari program, bukan pula pencitraan institusi. Tak ada kamera resmi, tak ada wartawan di sana saat itu. Hanya seorang polisi yang berhenti karena melihat orang lain kesusahan.

Sutrisno pun akhirnya bisa melanjutkan perjalanan pulang. Dengan uang dan pakaian baru, ia berjalan perlahan menuju terminal. “Matur nuwun, Pak. Semoga njenengan sehat selalu,” ucapnya pelan.

Di sisi lain jalan, Ipda Purnomo berdiri beberapa detik, menatap punggung lelaki tua itu yang makin menjauh. Lalu ia kembali menyalakan mesin motornya.

“Terima kasih atas kesempatan berbuat baik hari ini,” ujarnya singkat. [NH]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *