Ragam  

Akhir 2025, Kasus HIV/AIDS di Lamongan Naik Jadi 194 Orang

admin
HIV

LAMONGAN – MDN | Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan mencatat adanya peningkatan kasus HIV/AIDS sepanjang tahun 2025. Jika pada 2024 jumlah penderita HIV sebanyak 167 orang, maka pada 2025 angka tersebut naik menjadi 194 orang.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Lamongan, Yany Khoirurakhmawati, membenarkan temuan tersebut. Menurutnya, peningkatan kasus bukan semata karena penularan baru, melainkan hasil dari skrining yang semakin masif dan layanan pemeriksaan kesehatan yang lebih luas.

“Peningkatan angka temuan ini menunjukkan bahwa upaya skrining semakin masif, sehingga kasus-kasus yang sebelumnya tidak terdeteksi kini dapat ditemukan,” jelas Yany, Jumat (5/12/2025).

Data Dinkes Lamongan menunjukkan kasus baru HIV didominasi warga dari Kecamatan Lamongan dan Kecamatan Ngimbang. Kondisi ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah untuk memperkuat layanan kesehatan di wilayah dengan angka kasus tinggi.

Berbagai langkah dilakukan untuk menekan angka penularan, mulai dari edukasi masyarakat, memperluas akses layanan tes dan pemeriksaan, hingga pendampingan bagi orang dengan HIV/AIDS (ODHA).

“Monitoring dan evaluasi program kami lakukan secara rutin untuk memastikan hasil penanganan optimal. Koordinasi lintas sektor dan penguatan SDM juga menjadi kunci memperkuat sistem penanganan HIV,” tambah Yany.

Yany menegaskan bahwa penanganan HIV/AIDS tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja. Kolaborasi dengan fasilitas kesehatan, pemerintah desa, komunitas, dan keluarga ODHA sangat penting untuk menurunkan angka penularan.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak ragu melakukan tes HIV. Deteksi dini memungkinkan penanganan lebih efektif dan meningkatkan kualitas hidup penderita,” pungkasnya.

Kasus HIV/AIDS di Lamongan menjadi pengingat bahwa kesehatan masyarakat membutuhkan perhatian serius. Peningkatan angka temuan harus diimbangi dengan kesadaran masyarakat untuk melakukan tes, menjaga perilaku sehat, dan mendukung ODHA agar tetap produktif. [NH]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *