Kecelakaan Pesawat di Turki Tewaskan Dua Warga Prancis, Kepala Staf Militer Libya Selamat

admin
Kecelakaan Pesawat di Turki Tewaskan Dua Warga Prancis

ANKARA | MDN – Sebuah pesawat jet pribadi jenis Falcon 50 jatuh di wilayah Turki pada Selasa, 23 Desember 2025, menewaskan dua warga negara Prancis yang merupakan bagian dari awak penerbangan. Insiden ini terjadi kurang dari 40 menit setelah pesawat lepas landas dan membawa sejumlah tokoh penting dari Libya, termasuk Kepala Staf Militer Tripoli, Jenderal Mohamed Al-Haddad.

Informasi awal yang diterima MDN dari sumber diplomatik Prancis menyebutkan bahwa dua korban tewas adalah anggota kru pesawat. “Dua warga negara kami, anggota awak pesawat, tewas dalam kecelakaan pesawat yang terjadi di Turki pada 23 Desember,” ujar sumber tersebut kepada kantor berita AFP, Jumat (26/12/2025).

Pemerintah Prancis melalui Kementerian Eropa dan Luar Negeri telah menghubungi keluarga korban dan memberikan dukungan melalui kedutaan besar di Ankara serta pusat krisis dan bantuan diplomatik. Identitas kedua korban belum diumumkan secara resmi.

Pesawat Falcon 50 yang mengalami kecelakaan diketahui mengangkut Jenderal Mohamed Al-Haddad bersama empat penasihat militernya dan tiga anggota awak. Meski pesawat jatuh, Jenderal Al-Haddad dilaporkan selamat dan dalam kondisi stabil.

Otoritas penerbangan Turki mengonfirmasi bahwa kotak hitam pesawat telah ditemukan dan tengah dianalisis untuk mengungkap penyebab kecelakaan. Dugaan awal mengarah pada gangguan sistem kelistrikan di dalam pesawat, namun penyelidikan resmi masih berlangsung.

Kecelakaan ini memicu perhatian internasional mengingat profil penumpang yang terlibat. Jenderal Al-Haddad merupakan tokoh militer penting di Libya yang berperan dalam proses stabilisasi keamanan di wilayah Tripoli pasca konflik berkepanjangan.

Pemerintah Turki menyatakan akan melakukan investigasi menyeluruh sesuai dengan protokol keselamatan penerbangan sipil internasional. Tim gabungan dari Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil Turki dan otoritas keamanan telah diterjunkan ke lokasi kejadian.

Falcon 50 merupakan jet bisnis buatan Dassault Aviation, Prancis, yang dikenal memiliki performa tinggi dan digunakan secara luas untuk penerbangan eksekutif. Meski tergolong aman, insiden ini menjadi pengingat penting akan perlunya evaluasi sistem kelistrikan dan pemeliharaan pesawat, terutama dalam penerbangan yang melibatkan pejabat tinggi.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Libya terkait insiden tersebut. Media internasional terus memantau perkembangan investigasi dan kondisi para penumpang yang selamat. [DW/Red]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *