Festival Dayung Perahu Tradisional di Kali Bengawan Mati Lamongan Berlangsung Meriah

admin
Festival Dayung Perahu Tradisional Lamongan Berlangsung Meriah 1

Festival Dayung Perahu Tradisional di Bengawan Mati, Desa Tejoasri, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan

 LAMONGAN (KD) – Festival Dayung Perahu Tradisional yang digelar di Kali Bengawan Mati, Desa Tejoasri, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan berlangsung sangat seru, Minggu (27/8/2023) sore.

Dalam Festival Dayung ini digelar rutin setiap tahun saat peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI). Pada tahun ini, festival tersebut diikuti sebanyak 32 tim yang terdiri dari 5 peserta dayung, 2 cadangan, dan 2 official.

Festival Dayung Perahu Tradisional Lamongan Berlangsung Meriah_2Tim atlet yang menjadi peserta dalam festival ini masing – masing berunjuk gigi dan beradu ketangkasan untuk menjadi yang terbaik di dalam lomba dayung sepanjang 350 meter.

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menurutnya, festival dayung ini mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Sehingga melalui kejuaraan ini, diharapkan bisa semakin memperkuat Desa Wisata sekaligus mampu mendongkrak terwujudnya Desa Mandiri di Lamongan.

“Luar biasa. Saya sangat bangga kepada seluruh atlet dayung dan para penonton dalam festival ini. Alhamdulillah Kabupaten Lamongan saat ini dari 462 Desa, terdapat 166 Desa Mandiri, 238 Desa berkembang, dan sudah tidak ada lagi desa tertinggal. Salah satu Desa Mandiri itu adalah Desa Tejoasri,” katanya.

Bupati Yuhronur mengungkapkan, maju dan berkembangnya desa-desa di Lamongan ini tidak lepas dari inisiatif, kreativitas, kepemimpinan, serta leadership kepala desa di masing-masing wilayah.

“Pemerintah daerah akan terus mendorong agar desa-desa di Kabupaten Lamongan ini menjadi desa-desa yang berjaya,” beber orang nomor satu di Lamongan tersebut.

Sementara itu, Kepala Desa Tejoasri, Yusuf Bachtiar berharap, melalui event tahunan ini, nantinya dapat menghidupkan ekonomi kreatif serta terciptanya masyarakat yang berdaya.

Festival Dayung Perahu Tradisional di Kali Bengawan Mati, Desa Tejoasri, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan.

“Mudah-mudahan dengan event dayung ini semakin menghidupkan wisata kita, semakin menghidupkan ekonomi kreatif masyarakat, sehingga menciptakan masyarakat yang berdaya, mari kita ciptakan bersama-sama,” ujarnya.

Festival Dayung Perahu Tradisional Lamongan Berlangsung Meriah_3Selain itu, Yusuf menjelaskan, tidak ada batasan usia dalam perlombaan ini, hanya saja setiap tim diwajibkan untuk melampirkan data diri disertai foto kopi KTP domisili asli desa dan surat rekomendasi dari kepala desa setempat.

Aturan tersebut, tutur Yusuf, dilakukan demi menghindari adanya kecurangan berupa pengambilan atlet yang berasal dari luar desa.

Masih kata Yusuf, Meski baru terselenggara kedua kalinya, festival ini mampu melahirkan bibit-bibit atlet dayung baru di Lamongan. “Semoga para atlet dayung berbakat akan semakin bermunculan di Lamongan,” harapnya.

Untuk diketahui, dalam festival dayung ini juara juara pertama berhasil diraih oleh Dusun Pilang, Desa Tejosari, Kecamatan Laren, kemudian disusul secara berurutan oleh Desa Parengan Kecamatan Maduran, lalu Desa Sukorejo Kecamatan Turi dan Desa Meluwur Kecamatan Glagah. [Sat]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *