SURABAYA (MDN) – Untuk keseragaman dan kekompakan anggota Jam’iyah Ikatan Seni Hadrah Indonesia (ISHARI) Kota Surabaya dan sebagai penunjang dalam melaksanakan kegiatan rutin baik itu menghadiri Acara Haul maupun undangan, pengurus Jam’iyah ISHARI Kota Surabaya memberikan bantuan berupa Sarung seragam untuk para anggota.
Dalam hal ini, ketua jam’iyah ISHARI Kota Surabaya Ust. Farid Nadzir menyerahkan secara langsung bantuan sarung seragam tersebut, dimana pada kali ini penyerahan dilaksanakan di Mushola Al-Karimah tepatnya di jalan semolowaru utara I – Kota Surabaya. Jum’at (22/9/2023).
” Kurang lebih ada sekitar 300 sarung yang akan dibagikan kepada seluruh anggota jam’iyah ISHARI Kota Surabaya. dan Sarung Seragam ini adalah tahap awal, dimana nantinya akan ada seragam lagi berupa Kopiyah (Songkok/Peci-Red) dan juga baju koko.” terang Farid Nadzir kepada Wartawan.
Nadzir mengatakan, karena keterbatasan anggaran mengingat seragam yang diberikan kepada anggota ini merupakan hasil swadaya iuran pengurus dan ada beberapa donatur yang dengan ikhlas membantu membelikan sarung seragam.
“Dikarenakan kondisi anggaran yang terbatas saat ini, bantuan seragam belum semua dapat terakomodir untuk seluruh anggota yang ada di Kota Surabaya. Bantuan pertama ini berupa sarung yang pendistribusiannya bertahap sesuai data yang telah diterima oleh pengurus jam’iyah ISHARI Kota Surabaya,” jelasnya.
Nadzir berharap agar sarung seragam tersebut dapat memberi manfaat dan keberkahan untuk jam’iyah ISHARI Kota Surabaya serta menjadikan catatan amal kebaikan bagi donatur yang telah ikutserta menyisihkan sedikit rizqinya untuk ikut patungan membelikan seragam bagi anggota jam’iyah ISHARI Kota Surabaya.
“Bantuan ini hanya merupakan penunjang dalam berkegiatan, tetapi yang paling penting adalah niat seluruh anggota untuk bersilaturahmi dan terus bersholawat kepada Nabi Muhammad dalam wadah Jam’iyah ISHARI Kota Surabaya. Semoga kita semua mendapat keberkahan dan selalu dalam lindungan-Nya”, jelasnya.
Jam’iyah ISHARI Kota Surabaya sendiri kebanyakan didominasi oleh para siswa pelajar yang masih duduk dibangku sekolah, yang rata-rata masih kelas satu sampai tiga jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). [Vin]
