Menindak lanjuti pemberitaan sebelumnya yang bertajuk “Dibangun dengan anggaran 600 Juta TPS 3R Desa Tiron mangkrak” Tim media mendatangi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kediri. Tujuannya untuk koordinasi dengan dinas terkait. Perlu diketahui bersama pada program TPS 3R sesuai dengan Leading sektor yang menaungi dalam pelaksanaan dan pagu anggaran, akan tetapi pada kegiatan mulai dari sosialisasi, pembinaan dan pelatihan kelompok masyarakat, pengawasan sesuai dengan azas manfaat untuk pengurangan sampah dibawah DLH Kabupaten/Kota. Sesuai dengan dinas yang membidangi program tersebut.
Di Kantor DLH Kabupaten Kediri Tim Media di temui oleh ibu Nurhayati.
Dari keterangan Nurhayati, membenarkan dalam hal ini DLH Kabupaten Kediri yang menaungi bidang tersebut dan sesuai dengan sistem yang seharusnya.
“Untuk program TPS 3R kami melakukan sosialisasi dengan pemerintah desa secara keseluruhan, mulai tujuannya dan peran DLH mengajak seluruh unsur masyarakat khususnya pemerintah desa untuk bisa mendapatkan dan melaksanakan program pemerintah dalam upaya mengurangi sampah ditingkat desa. Untuk mendapatkan program ini desa melalui kepala desa membuat proposal pengajuan melalui DLH. Seleksinya pun sangat ketat, terkait kesiapan desa yang mengajukan, mulai tempat, tenaga kelompok masyarakat yang akan diberikan pelatihan, pembinaan, pengawasan dan juga sarana dan prasarana dinas akan mensupport.” Jelasnya
“Sesuai dengan target dan tujuannya pemerintah kabupaten tidak bisa mengatasi masalah sampah sendirian, sehingga kita mengajak desa untuk bisa bersinergi. Harapannya dengan adanya TPS 3R sampah lokal ditingkat desa bisa ditampung di TPS 3R. Setelah itu sampah bisa dipilah dan dipilih untuk dapat dimanfaatkan kembali sesuai dengan jenisnya. Baru yang memang tidak bisa diolah atau dimanfaatkan (residu) yang nanti dibuang. Residu itu nanti yang akan kita angkut ke Tempat Penampungan Akhir. Dari proses yang dilakukan di TPS 3R harapannya sampah residu bisa berkurang yang akan diangkut sehingga tidak menumpuk di Tempat Penampungan Akhir.” Tambahnya
Selanjutnya Tim media menanyakan kembali ke Nurhayati, apakah proses pengajuan bantuan TPS 3R juga dilakukan oleh Desa Tiron, pasalnya berdasarkan keterangan dari Pengelola TPS 3R Tiron Bersemi saat dikonfirmasi mengatakan, awalnya mereka hanya koordinasi akan membangun bank sampah secara mandiri. Setelah koordinasi dengan DLH mereka disarankan untuk membuat proposal pengajuan TPS 3R.
“Setahu alasan belum dimanfaatkannya karena terkena dampak pembangunan tol. Setahu kami justru Desa Tiron yang saat itu ibu Kepala Desa dan kelompok masyarakat ini yang sangat berantusisas mendapat program. Dalam proposal yang jelas kesiapan lokasi TPS 3R, data warga yang akan ikut anggota pemanfaat itu ada sehingga bantuan tersebut dapat terealisasi. Kalau masalah yang sekarang muncul pemanfaat belum maksimal jelas kami tidak bisa terima alasannya, kami akan secepatnya turun untuk koordinasi dengan Kades dan KPP.” Sambung
“Program ini pun berkelanjutan, harapannya seperti desa – desa yang lain yang sudah mendapatkan bantuan mereka bisa jalan, berkembang. Secepatnya kita akan konfirmasi dengan mereka agar lebih jelas.” Tutupnya
Dari keterangan yang disampaikan oleh DLH Kabupaten Kediri dan keterangan dari pengelola TPS 3R Tiron Bersemi yang beralasan mangkraknya pembangunan TPS 3R yang sudah menelan biaya sebesar Rp. 600.000.000,- di Tahun Anggaran 2022 yang bersumber dari APBD sangat bertolak belakang. DLH Kabupaten Kediri sudah melakukan apa yang menjadi peran atau leading sektor sesuai aturan akan tetapi alasan belum dimanfaatkannya bangunan megah yang tidak terawat tersebut karena terkena dampak pembangunan jalan tol Kediri Tulung Agung.