SIDOARJO (MDN) – Di penhujung bulan Sya’ban 2024, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ( Disbudpar) Jawa Timur bersama Taman Sholaya menyelenggarakan Pergelaran seni dan budaya dalam rangka peningkatan akses masyarakat terhadap data dan informasi sejarah. Minggu (10/3/2024).
Melaui Pergelaran seni dan budaya dengan mengusung tema ‘Pembinaan sejarah lokal Provinsi dan Ruwah desa Kajeksan serta pergelaran Banjari‘.
Pergelaran seni dan budaya di selenggarakan di lapangan Desa Kajeksan, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo tersebut dihadiri oleh Kades Kajeksan Ir. Slamet Wibisonno, Evi Wijayanti S.sos mewakili Plt Kepala Dinas Disbudpar Jawa Timur bidang pelestarian cagar budaya dan sejarah, Khulaim Junaedi dari anggota DPRD Jawa Timur dan Ketua Taman Sholaya Jawa Timur Gus Ridwan Yasin dan Habib Mastur ketua Taman Sholaya Pusat.
Kades Kajeksan Slamet Wibisono dalam sambutannya mengatakan.”Tepat sekali bila acara ini di gelar di desa Kajeksan karna desa Kajeksan punya 2 cagar budaya, yaitu Punden desa Kajeksan dan Makam Mbah Jaelani. Punden desa Kajeksan di situ ada makam Mbah Jekso yang menurut warga desa adalah cikal bakal adanya desa Kajeksan, sedang Makam Waliullah Mbah Jaelani meskipun berada di desa Kajeksan saat ini sudah menjadi aset Pemerintah Kabupaten Sidoarjo”. penjelasan Slamet Wibisono yang kita kutrip dalam sambutanya.
H. Khulaim Junaedi Anggota DPRD Jawa Timur dari fraksi PAN adalah pengusul dan inisiasi acara pergelaran ini. Dalam sambutannya mengatakan, “Bahwa Disbudpar Jawa Timur sangat peduli dengan cagar budaya. Semoga Makam mbah Jaelani menjadi prioritas pengembangan sarana maupun prasarana agar menjadi tempat wisata relegi yang lebih berkembang.” Yang di sampaikan oleh H Khulaim.
Biasanya acara pergelaran seni dan budaya di meriahkan oleh kesenian tradisional, akan tapi akhir-akhirr ini acara pergelaran seni dan budaya diisi oleh Banjari, dan Banjari itu adalah warisan budaya yang bernafaskan Islam dan relegi, hal itu nantinya akan menambah kecintaan kita kepada Rossullullah SAW. Saya berharap agar Banjari juga mendapatkan perhatian dari Disbudpar.” Demikian harapan dalam kutipan sambutan dari H. Khulaim. [SKR]