Warta  

Rumah Sakit Harapan Sehat Pemalang Konfrensi Pers Terkait Dugaan Malpraktek dan Penganiayaan

admin
Rumah Sakit Rs Harapan Sehat Pemalang Adakan Konfrensi Pers
Rumah Sakit Harapan Sehat Pemalang Konfrensi Pers Terkait Dugaan Malpraktek dan Penganiayaan

PEMALANG ( MDN ) – Menindak lanjuti kabar berita yang beredar melalui media sosial dan media online terkait permasalahan yang menjadi topik hangat di daerah Pemalang maka RS Harapan Sehat gelar konfrensi Pers pada minggu (21/7/2024).

Mengawali konfresi Persnya, staf humas RS Harapan Sehat Andi Rustono menyampaikan bahwa beberapa hari ini banyak pemberitaan atau postingan terkait dugaan Malpraktek dan penganiayaan cukup ramai.

Hal ini yang menjadikan kami perlu menjelaskan kepada rekan rekan media dan masyarakat atau semacam counter hedge kepada publik adalah hak dari perusahaan.

Untuk bisa mengklarifikasi agar tidak menjadi bola liar bisa jadi kabar tersebut tidak benar.

Menurut Septian Dwi Kartiko Humas RS Harapan Sehat menjelaskan yang mana kami mengklarifikasi terkait kecurigaan adanya malpratek dan penganiayaan.

Kami membantah karena penanganan sudah sesuai dengan standar operasi prosedur (SOP).

Ahmad Soleh, SH., MH. selaku kuasa hukum dari RS Harapan Sehat memberikan penjelasan.kami selaku kuasa hukum sudah meminta keterangan kepada dokter dan perawatan dan menurut pengakuannya tidak benar adanya berita dokter ataupun perawatan melakukan pemukulan.

Selanjutnya terkait pelaporan kami siap menghadapi kami juga sudah melakukan pelaporan atas tindakan penganiayaan terhadap dokter dan perawat kami.

” Kami sudah membaca dan pelajari keterangan insyaallah mereka bekerja dengan benar, ” Jelas kuasa hukum RS Harapan Sehat.

Kronologi kejadian pasien pertama masuk pada 4 april 2024 dan pada waktu itu kondisi ruangan ramai atau penuh. kondisi pasien naik turun sehingga kami sempat memberikan rujukan dan berkomunikasi dengn Rumah sakit lain yang ada CT scan dan ICU anak yaitu RS Margono Purwokerto.

Akan tetapi pihak keluarga minta disekitar Pemalang atau Tegal dengan alasan biar dekat.

Selanjutnya pihak keluarga pasien meminta APS atau Pulang Paksa, sedangkan kami sudah konfirmasi ke RS margono siang penuh lalu dapat kabar sore menjelang magrib kami dikabari sudah ada yang kosong.

Pihak keluarga mencari Rumah sakit lain dan ketemu RSUD, belum sempat pindah pasien kritis dan ketika kami mengambil tindakan pacu jantung keadaan mulai ricuh sampai ada salah satu perawat yang ditendang oleh keluarga pasien.

Saat keributan sekitar jam 20.00 WIB sampai 20.30 WIB tidak lama salah satu petugas dari kepolisian datang untuk melerai atau mengatasi keadaan agar kondusif.

Terkait dengan surat kematian pihak RS sudah memberikan dokumen kematian saat itu juga melalui pakde dari pasien tersebut.

Untuk pelaporan dari pihak perawat sementara bukti baru pengaduan dan visum, bukti CCTV dan lainnya belum ada menunggu dari penyidikan.

Masih menurut kuasa hukum untuk kedepan kami normatif terkait pelaporan dan penanganan kasus di kepolisian. Perdamaian ataupun restoratif justice itu rananya polisi kami mengikuti saja.

Harapan dari pihak Rumah Sakit Harapan Sehat Pemalang dengan digelar konfrensi pers ini adalah meluruskan kejadian yang sebenarnya dan biarkan masyarakat yang akan menilainya. [SIS]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *