Kisruh dan Saling Lapor Polisi, RS Harapan Sehat Pemalang Bantah Dugaan Lakukan Penganiayaan dan Malpraktek

admin
Saling Lapor

PEMALANG ( MDN ) – Adanya kabar pihak pasien lapor ke Polres Pemalang, pihak Rumah Sakit (RS) Harapan Sehat Pemalang Jawa Tengah membantah adanya dugaan penganiayaan dan malpraktik yang ditudingkan keluarga pasien yang meninggal dunia.

Pasalnya, pihak RS Harapan Sehat Pemalang sudah melakukan pelayanan sesuai standar operasional prosedur (SOP) justru sebaliknya, adanya tindak penganiayaan terhadap dokter dan perawatnya.

Hal itu di katakan Ahmad Soleh, SH., MH., selaku kuasa hukum Rumah Sakit Harapan Sehat Pemalang saat mengadakan konferensi Pers pada Minggu (21/4/2024). Ia menjelaskan, bahwa dokter dan perawat RS Harapan Sehat Pemalang justru terkena gigitan oleh orang tua pasien.

“Justru dari pihak dokter dan perawat yang dipukul oleh keluarga. Ada juga dokter dan perawat yang digigit (bagian lengan). Yang jelas kan ada penganiayaan dari pihak keluarga pasien terhadap dokter dan perawat,” kata Ahmad Soleh.

“Itu sudah kami laporkan ke pihak kepolisian. Yang digigit satu dokter dan satu perawat,” tambahnya.

Selain itu Kuasa Hukum RS Harapan Sehat Pemalang juga menjelaskan, berdasarkan foto yang diterima dari kliennya, baju yang di pakai dokter tersebut sudah compang camping lantaran ada upaya penganiayaan menggunakan gunting yang dilakukan oleh keluarga pasien.

“Menurut keterangan dari dokter itu, sempat dari keluarga pasien mencari gunting untuk tindakan kasar lain (sudah melukai). Kekerasan dari pelaku (keluarga pasien) kalau saya lihat dengan baju sudah compang camping berarti tidak hanya ringan tetapi itu menurut saya dugaannya terlalu apa ya fatal gitu,” jelasnya.

Menurutnya, selang beberapa jam kejadian tersebut, dokter dan perawat melakukan visum lalu melaporkan ke Polres Pemalang di hari berikutnya.

“pada saat pengaduan itu yang dibawa sementara Visum. CCTV dan lain-lain menyusul, karena semenjak pengaduan belum niat,” ujarnya.

Pada kesempatan konferensi pers itu, Septian Dwi Kartiko, selaku Humas RS Harapan Sehat Pemalang, menerangkan bahwa insiden kericuhan terjadi pada Minggu (7/4/2024) sekira pukul 20.00 WIB.

“Untuk pasien ini pertama kali masuk, pada Kamis (4/4), dan pada saat itu kami sudah melakukan proses perawatan dan memang saat itu sedang ramai. Kondisi pasien naik turun,” kata Septian Dwi Kartiko.

Menurut Septian, pasien didiagnosis mengalami radang selaput otak. Terkait keluarga pasien minta rujukan ke rumah sakit lainnya, Septian menjelaskan, pihaknya telah berupaya melakukan apa yang diinginkan keluarga pasien. Namun, kondisi saat itu semua rumah sakit di Pemalang hingga Tegal penuh. Ada yang tidak penuh yakni di RS Margono Purwokerto namun pihak keluarga menolak karena dinilai terlalu jauh.

“Sempat akan kami rujuk yang mana kami sudah menghubungi rumah sakit yang ada di Pemalang dan pada saat itu (rumah sakit lain) sedang penuh-penuhnya. Dokter telah melakukan rujukan ke rumah sakit yang ada kamar ICU untuk anak serta fasilitas CT scan. Tapi rumah sakit penuh semua. Dapatnya di RS Margono,” katanya.

Karena keluarga pasien menolak, lanjutnya, mereka akhirnya minta untuk pulang paksa.

“Dari keluarga pasien juga menghendaki untuk pulang paksa, dan meminta tim kami untuk mengantar. Sedangkan prosedur pulang paksa, kami tidak bertanggung jawab setelah penandatanganan persetujuan tersebut. Tapi tidak jadi pulang paksa,” ujarnya.

Septian juga menerangkan bahwa pihak Rumah Sakit Harapan Sehat Pemalang adalah tipe D dan sudah melakukan penanganan sesuai SOP. Akan tetapi dokter dan perawat ataupun tenaga medis mendapat penganiayaan dari keluarga pasien, selain yang diterangkan kuasa hukumnya saat hendak melakukan tindakan medis lebih lanjut.

“Penganiayaan terhadap dokter dan tenaga medis bahkan karyawan puteri kami yang sedang melakukan pacu jantung melalui proses tadi, sempat ditendang sampai lantai dari bed pasien. Dan info juga ada lebih dari 5 orang yang melakukan penganiayaan terhadap tim nakes dan dokter kami,” pungkasnya. [SIS]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *