LAMONGAN | MDN – Alun-alun Lamongan bagai lautan manusia, Sabtu (6/7/2024) malam. Pemandangan para pengunjung yang berdesak untuk mengikuti acara ngaji bareng Gus Iqdam, yang dihelat sebagai rangkaian memperingati Hari Jadi Lamongan ke (HJL) ke – 45 dan menyambut datangnya tahun baru Islam, 1 Muharram 1446 Hijriyah.
Masyarakat yang antusia bagaikan lautan manusia, begitu mendengar ada acara ngaji bareng Gus Iqdam. Dari pagi hari, Alun-alun Lamongan sudah dikapling rombongan para jamaah. Mereka bukan hanya datang dari Lamongan saja, namun juga dari kabupaten tetangga, Gresik, Mojokerto, Jombang, Bojonegoro, Tuban, bahkan dari luar propinsi.
Meski acara Ngaji bersama Gus Iqdam baru pada malam hari, namun sekira pukul 15.30, Alun-alun Lamongan sudah sesak oleh lautan manusia. Kondisi ini dikarenakan acara akbar ini diawali dengan acara Festival Muharram 1446 H. Acara ini ditandai dengan pemukulan bedug oleh Bupati Lamongan H Yuhronur Efendi (Pak Yes) dan pemukulan rebana oleh Wabup Abdul Rouf beserta jajaran Fotkopimda.
“Alhamdulillah kita semua dapat memperingati pergantian tahun Islam 1445 H ke 1446 H. Dengan berkumpul bersama untuk ngaji bareng Gus Iqdam, menjadi salah satu hal positif yang kita laksanakan di bulan yang istimewa ini,” tutur Bupati Lamongan Yuhronur Efendi pada kegiatan Festival Muharram 1446 H.
Pada malam harinya, Alun-alun Lamongan makin sesak oleh lautan manusia. Bahkan saat turun hujan, para jamaah tidak bergeming dari tempat duduknya. Mereka bertahan dibawa guyuran hujan, menunggu ulama idolanya. Sekira pukul 20.30, Gus Iqdam naik panggung, merasa terharu melihat antusias para jamaah.
Pendakwah muda asal Kota Blitar sangat terharu melihat para jamaah ditengah guyuran hujan. Ia juga mengakui, baru pertama mengaji di Lamongan, bahkan malam itu merupakan ngaji pertama kali keluar daerah pasca menunaikan ibadah haji.
“Bulan Muharram merupakan salah satu bulan yang diistimewakan oleh Allah, maka dari itu mari manfaat bulan istimewa ini untuk hal positif. Dan amalan yang baik dibulan ini ialah puasa,” tutur Gus Iqdam dalam ceramahnya yang khas menggunakan Bahasa Jawa. [AT]