Berita  

Pemkab Lamongan dan PGRI Kolaborasi Implementasikan Digitalisasi Pendidikan

admin
Pemkab Lamongan Dan Pgri Kolaborasi Implementasikan Digitalisasi Pendidikan

LAMONGAN | MDN – Pemerintah Kabupaten Lamongan mengajak Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) untuk mengimplementasikan digitalisasi dalam proses mengajar.

Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi.

Untuk mencapai kapasitas maksimal dalam digitalisasi, PGRI menggelar workshop pendidikan dan pelatihan digitalisasi merdeka belajar pada Rabu (31/7) di Convention Hall PGRI Lamongan.

“Pemkab Lamongan terus mengupayakan kualitas pendidikan yang berkualitas. Selain memberikan fasilitasi berupa sarana dan prasarana, hingga memberikan kemudahan akses bagi siswa, juga dilakukan pembekalan kepada pengajar.

Karena guru memiliki peran penting dalam proses kegiatan belajar dan mengajar, jadi harus fleksibel terutama dalam menghadapi kemajuan teknologi,” tutur Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat membuka kegiatan workshop bersama PGRI dari Kecamatan Lamongan, Deket, dan Turi.

Bupati yang akrab disapa Pak Yes ini menjelaskan bahwa teknologi sudah melekat dengan kehidupan sehari-hari dan berbagai kalangan. Terlebih saat ini dunia sudah menghadapi revolusi industri 5.0, yang mengacu pada perkembangan teknologi yang terus meningkatkan otomatisasi dan digitalisasi dalam industri dan sektor produksi.

“Penggunaan internet dan teknologi digital sudah tidak dapat dihindari lagi, tugas kita adalah terus menambah kompetensi diri,” jelas Pak Yes.

Pak Yes juga mengajak seluruh PGRI agar mampu memanfaatkan kemajuan teknologi dalam hal positif, seperti untuk inovasi pembelajaran yang menarik dan efektif.

Ketua PGRI Kabupaten Lamongan, Adi Suwito, menyampaikan bahwa workshop digitalisasi akan digelar merata untuk 27 kecamatan. Pelaksanaannya sendiri terbagi di sembilan titik hingga bulan September nanti.
“Tujuan kegiatan ini adalah menciptakan kompetensi guru. Sehingga akan menghadirkan pendidikan berkualitas,” kata Adi Suwito.

Pelatihan yang dilakukan meliputi penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran, serta pengembangan materi ajar berbasis digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *