LAMONGAN | MDN – Sebuah tragedi memilukan terjadi di perlintasan kereta api Desa Warukulon, Kecamatan Pucuk, Lamongan, pagi ini. Dua perempuan, Lina (32) dan Yayuk (35), meregang nyawa setelah sepeda motor yang mereka kendarai tertabrak Kereta Api Harina yang melaju kencang dari arah barat. Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 07.45 WIB.
Saksi mata di lokasi kejadian, Wahyudi, mengungkapkan bahwa kedua korban baru saja pulang dari pasar, membawa belanjaan untuk kebutuhan rumah tangga. Perlintasan yang dilalui merupakan lintasan tanpa palang pintu, yang sehari-hari digunakan oleh warga sekitar. “Kayaknya mereka nggak sadar kalau kereta sudah dekat. Kereta itu suaranya kencang, tapi mereka tetap lewat. Kasihan banget,” ujar Wahyudi dengan nada berduka.
Tabrakan keras tidak dapat dihindari. Tubuh korban terpental beberapa meter dan meninggal dunia seketika di lokasi kejadian. Sepeda motor mereka hancur tak berbentuk. Kereta Harina, yang sedang menjalani perjalanan relasi Bandung–Surabaya Pasarturi, terpaksa berhenti luar biasa (BLB) di KM 17+300 untuk pemeriksaan sebelum kembali melanjutkan perjalanan pada pukul 08.03 WIB, seperti yang disampaikan oleh Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif.
Petugas dari Polsek Pucuk segera datang ke lokasi bersama tim medis untuk mengevakuasi kedua korban. Jenazah kemudian dibawa ke RS Muhammadiyah Lamongan. Suami dan keluarga korban yang menerima kabar duka langsung menuju rumah sakit. Tangis pecah di ruang jenazah, diiringi isak anak Lina yang kehilangan sosok ibu dalam kecelakaan tragis ini.
Perlintasan kereta api di Desa Warukulon memang tidak dilengkapi palang pintu atau penjaga. Warga sekitar berharap pemerintah dan pihak terkait dapat memberikan perhatian lebih guna meningkatkan keselamatan di perlintasan kereta api.
Insiden ini mengingatkan pentingnya kehati-hatian ekstra saat melintasi jalur kereta, terutama di perlintasan tanpa penjagaan. Semoga keluarga korban diberi kekuatan menghadapi musibah ini. [J2]