SIDOARJO – MDN | Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sidoarjo menggelar Gerakan Literasi Statistik di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Sidoarjo pada Rabu (19/11/2025) di Aula SMAN 1 Sidoarjo. Program ini menarik perhatian siswa karena tidak hanya mengenalkan dasar statistika, tetapi juga membuka wawasan mengenai peluang karier di bidang data yang saat ini sangat dibutuhkan di dunia kerja.
Perwakilan BPS Sidoarjo sekaligus Pembina Pojok Statistik, Royhan Faradis, menegaskan bahwa kemampuan membaca dan memahami data telah menjadi keterampilan utama di era digital.
“Dengan memahami data, kita bisa melihat persoalan secara objektif dan mengambil keputusan yang tepat,” ujarnya.
Materi yang disampaikan tidak hanya teori, tetapi juga contoh praktis seperti menghitung rata-rata uang saku, menentukan median, hingga mencari modus. Pendekatan sederhana ini membuat siswa mudah memahami bahwa statistik sebenarnya dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Royhan juga menjelaskan mengenai perbedaan statistik sensus dan survei dengan ilustrasi menarik, seperti perumpamaan mencicipi sambal. Sunggu unik dan implementatif.
“Metode ini membuat siswa memahami bagaimana BPS bekerja dalam sensus dan survei tanpa harus mendata seluruh penduduk,” kata Luqmi Amalia partner sharing dari BPS
Antusiasme siswa meningkat saat kuis interaktif digelar. Empat siswa yaitu Dhani, Aisyah, Alberto, dan Hanung yang berhasil menjawab dengan benar dan mendapatkan hadiah dari BPS.
Salah satu pemateri, Faza Anindita, yang juga alumni SMAN 1 Sidoarjo, memperkenalkan Politeknik Statistika STIS, sekolah kedinasan yang menjadi incaran banyak pelajar karena menawarkan pendidikan di bidang statistika dan peluang diangkat menjadi ASN setelah lulus.
“Statistika bukan sekadar angka. Profesi terkait data kini memiliki pasar kerja yang sangat luas, mulai dari analis data hingga data scientist,” jelasnya.
Faza berharap melalui kegiatan ini, literasi statistik di kalangan pelajar Sidoarjo semakin meningkat dan mampu mencetak generasi muda yang melek data serta siap menghadapi kompetisi global.
“Target kami, generasi muda mampu menjadi pengguna data yang cerdas dan kritis,” tutupnya. [Swd]














