NUNUKAN, KALTARA (MDN) – Dinas Kesehatan Nunukan, Kalimantan Utara, mencatat dua kasus kematian anak akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) pada periode Januari hingga pekan pertama April 2024.
‘’ Pasien dari Desa Butas Bagu Kecamatan Sembakung, yang meninggal akhir bulan Maret. Dan pasien dari Desa Patal, Kecamatan Lumbis, pada 6 April 2024 yang meninggal di RSUD Malinau,’’ ujar Kepala Dinas Kesehatan Nunukan, H.Miskia, saat dikonfirmasi melalui obrolan WhatsApp Selasa (9/4/2024).
H.Miskia mengatakan, peningkatan kasus DBD di wilayah Kecamatan Sembakung dan sekitarnya, terjadi sejak Maret 2024.
Sedikitnya ada empat puskesmas yang melaporkan kejadian dimaksud, yakni Puskesmas Tanjung Harapan (Kecamatan Sembakung Atulai) Puskesmas Atap, (Kecamatan Sembakung) Puskesmas Pembeliangan (Kecamatan Sebuku) dan Puskesmas Mansalong Kecamatan Lumbis.
‘’Dinas Kesehatan sudah melakukan penyuluhan, penyebaran informasi melalui media sosial, mesjid, siaran keliling, anjuran untuk Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pembagian bubuk abate, dan untuk kegiatan fogging, dilakukan pada desa yang sudah ada penderita positif DBD,’’ jelas Miskia.
Lanjut dia, pihaknya terus melakukan pemantauan kewaspadaan DBD melalui laporan surveilance dari masing-masing wilayah kecamatan se Kabupaten Nunukan.
Berdasarkan hasil laporan surveilance, hingga pekan ke 13 terdapat 192 kasus suspek DBD yang tersebar di 13 faskes di wilayah Kabupaten Nunukan.
Dari angka kasus suspek tersebut, 92 diantaranya dinyatakan positif DBD.
Miskia menegaskan, Dinas Kesehatan Nunukan, sudah membuat dan mengedarkan surat yang ditujukan kepada seluruh camat, dengan Perihal Penyampaian Kewaspadaan DBD dengan pelaksanaan PSN, melalui gerakan 4 M (Menguras, Menutup, Mendaur Ulang/Mengubur, Memantau),yang dilaksanakan secara berjenjang melalui Kelurahan, Desa, RW dan RT.
Hal ini, dilaksanakan guna kesiapsiagaan seluruh perangkat dan masyarakat dalam menghadapi peningkatan kasus DBD di wilayah masing-masing.
Dalam point surat tersebut, juga disampaikan agar apabila ada anggota keluarga yang mengalami demam naik turun selama dua hari, maka diharapkan untuk segera membawa ke faskes terdekat.
‘’Dan kenapa Dinas Kesehatan belum menetapkan status KLB (Kejadian Luar Biasa) meski terdapat dua kasus pasien DBD meninggal dunia, karena peningkatan kasus di desa yang lain, dan yang meninggal berasal dari desa yang berbeda juga,’’ jelasnya. [Thos]