‘Infrastruktur’ yang diserang terletak di perbatasan Suriah-Lebanon dekat desa Janta, yang menurut militer Israel digunakan untuk menyelundupkan senjata ke kelompok bersenjata Hizbullah.
Pernyataan tersebut tidak menyebutkan secara spesifik apakah serangan tersebut dilakukan di bagian wilayah Suriah atau Lebanon. Namun serangan tersebut terjadi sehari setelah tentara Lebanon menuduh Israel “melanggar perjanjian gencatan senjata dengan menyerang kedaulatan Lebanon dan menghancurkan kota-kota dan desa-desa di selatan.”
Tidak ada titik penyeberangan resmi di dekat Janta tetapi kawasan tersebut terkenal dengan penyeberangan ilegal.
Pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon selatan, UNIFIL, juga menyatakan keprihatinannya atas “kehancuran yang terus berlanjut” yang disebabkan oleh pasukan Israel di Lebanon selatan.
Militer Israel mengatakan serangan pada Jumat bertujuan untuk mencegah senjata jatuh ke tangan Hizbullah, yan terlibat perang darat dan udara selama lebih dari setahun, hingga gencatan senjata disepakati bulan lalu.
“Serangan ini merupakan bagian tambahan dari upaya IDF (militer Israel) untuk menargetkan operasi penyelundupan senjata dari Suriah ke Lebanon, dan mencegah Hizbullah membangun kembali jalur penyelundupan senjata,” kata militer.
“IDF akan terus menghilangkan segala ancaman terhadap negara Israel sesuai dengan pemahaman dalam perjanjian gencatan senjata.”
Gencatan senjata tersebut mulai berlaku pada 27 November, sekitar dua bulan setelah Israel meningkatkan pengeboman dan kemudian mengirim pasukan ke Lebanon setelah hampir satu tahun baku tembak lintas batas yang diprakarsai oleh Hizbullah terkait perang di Gaza. [Red]#VOA