LOMBOK UTARA | MDN – Rahmat Rustandi, pemuda asal Desa Medana, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, memanfaatkan kreativitasnya dengan membuat lampu hias dari bahan PVC. Karya ini menampilkan berbagai motif, seperti flora, fauna, kaligrafi, hingga potret wajah, yang diukir secara manual menggunakan alat sederhana.
Usaha ini dimulai di masa pandemi Covid-19, ketika Rahmat mulai mendalami seni ukir PVC. Proses pembuatan lampu hias membutuhkan waktu beberapa hari, tergantung pada tingkat kerumitan desain yang diminta oleh pelanggan. “Setiap desain saya sesuaikan dengan keinginan konsumen,” jelasnya saat ditemui di kediamannya pada Senin (28/4/2025).
Untuk memastikan produknya tahan lama, Rahmat menggunakan bahan-bahan berkualitas seperti PVC, bambu, lidi, dan batok kelapa. Bahan-bahan ini dipilih karena keunggulannya yang tahan rayap, ringan, serta tahan air.
Namun, Rahmat menghadapi kendala dalam hal peralatan produksi. Ia berharap mendapatkan dukungan berupa alat yang lebih canggih untuk meningkatkan efisiensi produksinya. “Saat ini peralatan kami masih sangat terbatas,” ujarnya.
Rahmat memasarkan produk-produk ini melalui media sosial, yang memungkinkan ia menjangkau pelanggan di luar daerah. Beberapa lampu hiasnya bahkan telah dikirim ke Aceh dan Jawa. “Melalui pemasaran online, saya bisa menjual produk ke berbagai daerah,” tambahnya.
Dengan terus berkembangnya sektor kerajinan tangan di Desa Medana, Rahmat berharap usahanya dapat membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar. Selain itu, ia juga membuka pelatihan bagi pemuda desa yang tertarik untuk belajar membuat lampu hias. “Saya ingin berbagi ilmu dengan siapa saja yang berminat,” pungkasnya. [Mas]