NGAWI | MDN – Sehari usai dilaunching Bupati Ngawi, grobak gratis untuk pedagang disepanjang Jalan Yos Sudarso menimbulkan polemik antara Baznas Ngawi dan Dinas Perdagangan,Perindustrian dan Tenaga Kerja(DPPTK) Ngawi. Disorot beberapa media, lantaran memberikan gerobak gratis kepada warga Madiun. Sebagai pembina pedagang, Kusumawati Nilam Kadis DPPTK Ngawi angkat bicara. Ia mengaku hanya diminta untuk mencatat pedagang disepanjang jalan tersebut.
“Berdasarkan data awal yang kami catat ada 22 pedagang, tapi setelah itu membengkak menjadi 44 pedagang, setelah kita undang ke Alas Kafe membengkak lagi yang datang 60 pedagang, ” Kata Nilam. Kamis(6/3/25)
Nilam menuturkan seminggu sebelum acara lounching, Ia kembali mendata dan pedagang membengkak lagi menjadi 76 pedagang.
“Karena BAZNAS hanya menyediakan 30 gerobak, dan pak Samsul bilangnya pedagang lama maka saya setorkan pedagang lama yang berjualan disitu, ” Jelas Nilam.
Ia menyayangkan pernyataan dari ketua Baznas Ngawi, padahal sebelum pedagang menerima bantuan gerobak di kelurahan Margomulyo para pedagang harus membawa KTP dan KK untuk serah terima gerobak.
“Harusnya verifikasi kedua itu di BAZNAS kan sebelum pedagang terima gerobak dicek dulu, kalau dari awal saya diminta mencatat pedagang ber-KTP Ngawi dan ada informasi tertulis pasti tidak ada kejadian seperti ini, ” Pungkas Nilam.
Terpisah Samsul Hadi ketua Baznas Ngawi malah melempar kesalahan ke DPPTK sebagai penyedia data pedagang.
“Kami dapat data kan dari DPPTK, harusnya kasih data yang valid, masak sampai warga Madiun dapat saya taunya malah dari berita, ” Kata Samsul Ketua Baznas Ngawi.
Samsul mengungkapkan akan segera koordinasi dan merapatkan dengan dinas serta mencari solusinya. Justru Dia heran pada pembinaan pedagang, kenapa dari pihak luar Ngawi diusulkan bukan yang menjadi lama tidaknya berjualan. Ia menunggu Kadis DPPTK untuk memberikan keterangan terkait data yang diberikan agar lebih selektif dan melakukan evaluasi.
“Memaknai verifikasi disini apakah hanya membaca saja, ini pengalaman kita merasa kecolongan kita liat nanti gimana bu nilam alibinya, ” Tutupnya. [Don]